Samarinda, Kaltimnow.id – Upaya memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal kembali dikebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, pemerintah menggelar pelatihan intensif gratis bagi calon peserta seleksi Akademi Militer (Akmil), Akademi Kepolisian (Akpol), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta berbagai sekolah kedinasan lainnya.
Sebanyak 50 peserta terpilih mengikuti program ini, yang digadang-gadang menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong keterwakilan putra-putri daerah di lembaga pendidikan nasional bergengsi. Program ini pun sejalan dengan fokus pembangunan Pemprov Kaltim pada sektor peningkatan mutu pelayanan publik dan penguatan kapasitas pemuda melalui payung besar Jaring Sosial dan Politik (Jospol) Kaltim.
Analis Kebijakan Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang sebagai intervensi penting untuk mengisi kuota provinsi yang selama ini kerap terlewat.
“Kami ingin memastikan anak-anak Kaltim punya kesempatan yang sama sekaligus siap bersaing di level nasional. Tidak sedikit kuota provinsi yang justru diisi pendaftar dari luar daerah. Itu yang ingin kami benahi,” ujar Rusmulyadi, Minggu (16/11/2025).
Program berlangsung selama 10 hari penuh dan seluruh kebutuhan peserta ditanggung Pemprov Kaltim, mulai dari akomodasi, konsumsi, seragam, hingga modul pembelajaran.
Kurikulum disusun untuk mengasah kemampuan akademik dan mental peserta, mencakup Tes Intelegensi Umum (TIU), psikologi, simulasi soal, serta pembahasan mendalam bersama instruktur berpengalaman. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan tes jasmani terstruktur untuk memetakan sekaligus meningkatkan kemampuan fisik.
“Target kami, ketika memasuki tes resmi Februari nanti, mereka sudah siap total—baik mental maupun fisik,” tegasnya.
Dispora Kaltim mewajibkan peserta memiliki KTP Kaltim sebagai bentuk komitmen memperkuat basis SDM lokal.
“Untuk Akmil dan Akpol, ada jatah provinsi. Tapi faktanya sering tidak terisi oleh anak Kaltim. Program ini adalah jawaban untuk mengisi kekosongan itu,” ujarnya.
Sebagai tambahan motivasi, peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah kampus kedinasan seperti STAN dan IPDN. Langkah ini dinilai mampu memberikan gambaran langsung mengenai kultur pendidikan dan standar kompetensi yang dibutuhkan.
“Kami ingin mereka merasakan langsung atmosfernya, agar semakin termotivasi dan memahami tantangan yang akan mereka hadapi,” kata Rusmulyadi.
Program ini disebut sebagai wujud konkret arahan Gubernur Kaltim yang menekankan pembinaan pemuda secara gratis, merata, dan berorientasi jangka panjang.
“Generasi emas Kaltim harus punya perwakilan di institusi militer maupun kedinasan. Ini langkah awal menuju itu,” tuturnya.
Rusmulyadi menegaskan, pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi masa depan bagi Kalimantan Timur.
“Ini murni inisiatif Dispora Kaltim. Kami ingin membangun ekosistem pembinaan pemuda yang sistematis, berkelanjutan, dan mampu menghasilkan talenta unggulan,” pungkasnya. (adv/kmf/tia)






