Samarinda, Kaltimnow.id – Upaya pemerataan akses digital di Kalimantan Timur memasuki babak penting. Program Internet Desa Gratis—salah satu menu utama dalam Program Gratispol yang dicanangkan Gubernur H. Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Sejo Aji—kini menembus 80% realisasi pemasangan.
Dari total 841 desa di Kaltim, sebanyak 672 desa sudah resmi terhubung dengan layanan internet tanpa biaya. Angka ini menunjukkan lompatan besar menuju digitalisasi desa dan layanan publik berbasis teknologi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyebut progres tersebut sebagai tonggak penting perjalanan transformasi digital di Bumi Etam.
“Sampai progres 10 November, realisasi pemasangan Internet Desa sudah 80%,” jelas Faisal.
Meski mayoritas desa telah tersambung, perjalanan belum selesai. Masih ada 169 desa tersisa. Namun setelah penyesuaian anggaran, target realisasi tahun ini tinggal sekitar 40 desa.
Desa-desanya pun bukan wilayah biasa: beberapa berada jauh di pedalaman, tak terjangkau jaringan fiber optik, bahkan ada yang belum memiliki akses listrik.
“Yang tidak bisa pakai FO harus pakai satelit. Yang lebih berat lagi, ada desa yang sama sekali tidak punya listrik,” ujarnya.
Untuk wilayah tanpa energi, pemerintah sudah menyiapkan strategi lanjutan. Tahun depan, Diskominfo bersama Dinas ESDM akan menyiapkan solusi berbasis tenaga surya.
Demi mengurangi risiko gangguan jaringan, Diskominfo bekerja sama dengan tujuh provider sekaligus: Telkom, Telkomsat, Telkomsel, Telkomsel Orbit, Icon Plus, Komtelindo, hingga Basecamp.
Keterlibatan banyak provider dinilai penting untuk menyesuaikan kebutuhan teknologi tiap desa, baik FO, wireless, hingga satelit.
Faisal memastikan, program Internet Desa Gratis tidak berhenti setelah pemasangan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan pada Januari 2026 untuk memeriksa kualitas layanan di seluruh titik pemasangan.
Jika ditemukan provider yang tidak mampu menjaga kualitas layanan, Diskominfo siap melakukan penggantian.
“Selama kualitasnya bagus, kami lanjutkan sampai akhir masa jabatan Rudi–Seno, berarti sampai 2029,” tegasnya.
Selain memastikan pemerataan jaringan, Pemprov juga bersiap memaksimalkan pemanfaatan fasilitas ini. Dalam waktu dekat, Diskominfo menyiapkan agenda Zoom besar-besaran yang mempertemukan Gubernur/Wagub dengan seluruh kepala desa.
“Kami sedang minta jadwal. Kita akan adakan Zoom silaturahmi kepala desa dengan Gubernur,” ungkap Faisal.
Agenda tersebut sekaligus menjadi bukti nyata bahwa internet yang dipasang bukan sekadar jaringan, tetapi jembatan komunikasi antara pemerintah daerah dan desa-desa di seluruh penjuru Kaltim. (adv/kmf/tia)






