Antisipasi Kerugian, Pedagang Hewan Kurban di Samarinda Kurangi Stok Penjualan

Samarinda– Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang musiman hewan kurban di Samarinda mulai bermunculan. Namun kali ini para pedagang mengurangi jumlah stok penjualan dari tahun sebelumnya karena kuwatir minat pembeli hewan kurban di tengah pandemi Covid-19 menurun.

Salah satu pedagang sapi Danu (29) yang berada di Jalan Rapak Indah, Kelurahan Loabakung, Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda mengatakan, sementara ini sebagian besar warga yang membeli sapi dengan berat dibawah 100 Kg, berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Biasanya kalau tahun-tahun lalu banyak yang membeli sapi dengan berat badan 100 Kg, kalau sekarang rata-rata 70 Kg,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, sapi yang dijualnya kali ini didatangkan dari daerah NTT, yang sebelumnya biasa dibeli dari Sulawesi.

“Biasanya kita ambil sapi itu dari daerah Sulawesi karena Covid-19 ini, jadinya kita mengambilnya dari NTT,” ungkap Danu.

Untuk masalah harga sapi yang dibelinya dari NTT tidak jauh berbeda dari Sulawesi, begitu juga harga jualnya.

“Kalau untuk harga dari NTT dan Sulawesi atau daerah lain harganya sama aja. Kalau untuk harga dari tahun kemarin standar aja, dan kita jual dari kisaran harga dari Rp13 juta hingga Rp22 juta, tergantung dari berat badan dan kondisi sapinya,”

Danu menambahkan, sapi yang dijualnya diambil langsung dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tanah Merah Samarinda dan sudah melewati proses karantina.

“Insya Allah sapi yang kita jual sehat. Kita juga sudah ada surat kesehatannya juga,” terangnya. (mer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *