Dampak Pembangunan di Samarinda, Ketahanan Pangan Dikhawatirkan Melemah

Samarinda, Kaltimnow.id – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyoroti dampak negatif pembangunan yang menyebabkan berkurangnya lahan pertanian di Kota Tepian. Ia menilai kebijakan pembangunan yang lebih mengutamakan sektor jasa dan infrastruktur tanpa mempertimbangkan sektor pertanian dapat mengancam ketahanan pangan daerah.

Samri menegaskan bahwa pengurangan lahan pertanian, terutama di Kecamatan Palaran, semakin memperburuk kondisi ketahanan pangan Samarinda. Menurutnya, kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat, sementara luas lahan pertanian semakin menyusut akibat alih fungsi lahan.

“Keberlanjutan sektor pertanian semakin terancam, padahal kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat. Kebijakan ini perlu dipertanyakan, apakah lebih mengutamakan ekonomi atau kesejahteraan rakyat?” ujar Samri dalam keterangannya, pada Rabu (05/03/2025).

Ia menambahkan bahwa jika sektor pertanian terus diabaikan, Samarinda akan kehilangan salah satu sumber utama ketahanan pangan yang sangat vital bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mendesak Pemerintah Kota Samarinda untuk segera merumuskan kebijakan yang lebih seimbang antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan pertanian.

“Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor pertanian agar ketahanan pangan daerah tetap terjaga. Tanpa sektor ini, kita berisiko kehilangan sumber daya penting yang mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sebagai solusi, Samri mengusulkan adanya kebijakan perlindungan lahan pertanian yang lebih ketat, serta dukungan bagi petani lokal agar mereka tetap dapat berproduksi di tengah pesatnya pembangunan kota. (adv/dprdsamarinda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *