Desa Wisata & Pesut Harmony Jadi Duo Andalan Kaltim Sambut Jospol 2026

Samarinda, Kaltimnow.id – Semangat baru pariwisata Kalimantan Timur makin terasa! Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim memperkenalkan Kapal Pesut Harmony, armada wisata terbaru yang siap menghidupkan kembali pesona susur Sungai Mahakam sekaligus memperkuat program prioritas Jospol 2026.

Perkenalan kapal anyar ini dilakukan dalam gelaran tahunan Bincang-Bincang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke-3, Minggu (07/12). Tahun ini, diskusi mengusung tema yang sangat strategis: “Desa Wisata sebagai Episentrum Generasi Emas: Mendorong Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif Melalui Pemberdayaan Pokdarwis dan Inovasi Digital.”

Plt. Kabid Pengembangan Pemasaran Dispar Kaltim sekaligus Sekretaris Dispar, Restiawan Baihaqi, membeberkan bahwa Pesut Harmony menjadi salah satu kapal termutakhir dari total delapan kapal wisata yang dimiliki. Enam di antaranya aktif beroperasi, sementara dua lainnya sedang dalam perawatan.

“Kapal ini kapal yang baru. Kapal baru dari delapan kapal. Ini kami hadirkan untuk mengakomodasi antusias masyarakat yang ingin menikmati perjalanan susur Sungai Mahakam,” ungkapnya.

Berbeda dari kapal-kapal wisata lainnya, Pesut Harmony hadir dengan ruang penumpang tertutup—memberikan kenyamanan yang lebih berkelas, terutama untuk kegiatan meeting, acara komunitas, hingga perjalanan jarak jauh.

Dan bukan itu saja—Dispar memperkenalkan rute baru yang jauh lebih panjang dan menarik!
Jika sebelumnya perjalanan hanya menyentuh kawasan Kota Samarinda, kini rute susur sungai diperluas hingga Museum Tenggarong, lalu kembali lagi ke Samarinda.

Perjalanan panjang dua jam ini akan dimulai pada 2026 sebagai alternatif wisata premium berbasis petualangan sungai.

Tak berhenti di kapal wisata, Dispar Kaltim menegaskan fokus besarnya: pengembangan desa wisata sebagai poros utama pariwisata Kaltim.

Baihaqi menjelaskan bahwa desa wisata merupakan model pariwisata yang paling inklusif—karena manfaat ekonominya langsung menyentuh warga desa. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep, potensi, dan peran Pokdarwis.

“Media memegang peran penting sebagai penyambung informasi. Banyak yang belum memahami fungsi desa wisata, dan di sinilah media hadir untuk memberikan edukasi,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Saat ini, desa wisata Kaltim tengah dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional pada 2026. Maka publikasi, kata Baihaqi, adalah amunisi utama untuk meningkatkan kepercayaan diri pengelola dan menarik lebih banyak wisatawan.

Lebih jauh, Baihaqi menekankan bahwa keberhasilan desa wisata adalah kerja bersama. Pemerintah menyiapkan kebijakan dan fasilitas, Pokdarwis menjadi penggerak utama lapangan, sementara media memastikan narasi positif tersampaikan kepada publik.

“Kita ingin desa wisata ini menjadi gerakan bersama. Pemerintah menyiapkan program, masyarakat mengelola, dan media menjaga agar informasinya sampai dengan benar,” tegasnya.

Peluncuran Pesut Harmony menjadi simbol komitmen Dispar Kaltim untuk mendorong sektor pariwisata sebagai pilar ekonomi baru Kaltim, sejalan dengan transformasi besar menuju Jospol 2026.

Dengan inovasi rute sungai, penguatan desa wisata, hingga sinergi ekosistem pariwisata, Kaltim menegaskan diri siap bersaing di panggung nasional dan membawa masyarakat desa menjadi bagian utama dari pertumbuhan sektor wisata. (ADV Kominfo Kaltim/Tia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *