EBIFF 2025, Etalase Budaya Kaltim yang Ditargetkan Gaet 10 Ribu Pengunjung

Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pariwisata menargetkan 10 ribu pengunjung hadir dalam ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025, yang digelar 25–28 Juli di Kota Samarinda.

Festival budaya berskala internasional ini tak hanya diproyeksikan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai mesin penggerak pemulihan ekonomi kreatif, sekaligus ajang diplomasi budaya yang memperkuat posisi Kaltim di mata dunia.

“EBIFF bukan sekadar panggung pertunjukan seni. Ini adalah ruang perjumpaan antara pelaku UMKM, ekraf, masyarakat, dan dunia internasional,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, pada Kamis (24/07/2025).

Ia menyebutkan bahwa 85 persen persiapan telah tuntas, dan tim terus melakukan pengecekan akhir agar standar penyelenggaraan tetap profesional dan berkelas dunia.

EBIFF 2025 akan menyajikan kirab budaya internasional, pertunjukan seni lintas negara, hingga kunjungan delegasi ke sekolah-sekolah. Yang tak kalah penting, festival ini juga menghadirkan area pameran multiproduk bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif lokal.

“Kami ingin pastikan EBIFF bukan cuma ajang tontonan, tapi juga wadah transaksi dan jejaring bisnis bagi masyarakat lokal,” tegas Ririn.

Lebih dari itu, festival ini juga menjadi panggung pertemuan lintas budaya. Delegasi dari berbagai negara tidak hanya tampil, tetapi juga akan ikut berinteraksi langsung dengan warga melalui sesi pembelajaran budaya di sekolah dan ruang publik.

“Ada nilai lokal yang bisa dibagikan, dan inspirasi global yang bisa kita pelajari. Ini tentang membangun semangat antarbangsa lewat seni dan budaya,” ucap Ririn.

Untuk mencapai target 10 ribu pengunjung, Dispar Kaltim menggencarkan promosi dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk media. Ririn menegaskan bahwa EBIFF 2025 menjadi wajah baru Kalimantan Timur: inklusif, dinamis, dan siap bersaing di panggung internasional.

“Festival ini adalah pesan bahwa Kalimantan Timur tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga tangguh secara ekonomi dan terbuka terhadap dunia,” pungkasnya. (adv/disparkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *