Kukar, kaltimnow.id – Miliki keluarga yang berasal dari nelayan, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah dan Rendi Solihin sangat tepat sebagai figur dalam mempimpin Kukar.
Tim kampanye Edi-Rendi menyambangi Desa Kota Bangun Ulu dan Desa Kota Bangun Ilir, Kecamatan Kota Bangun. Kedua desa tersebut memiliki potensi dibidang pertanian dan perikanan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat.
Titik pertama kampanye digelar di halaman rumah seorang warga bernama Mas’ud, RT 19, Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Sabtu (21/11/2020).
Ketua DPC PDI Perjuangan, Solikin mengatakan, di masa kepemimpinan Edi Damansyah Kota Bangun telah memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sudah dirasakan oleh masyarakat khususnya nelayan.
Dengan adanya TPI, telah menjadi pusat pembudidayaan ikan air tawar di Kaltim serta mendukung perputaran uang. Sehingga hal itu menjadi salah satu keberhasilan dan kesuksesan Edi Damansyah dalam potensi ekonomi berbasis kearifan lokal.
“Pak Edi ini memang piawai mencari potensi lokal di daerah. Misalnya seperti Kota Bangun yang sangat pesat pertumbuhan budidaya air tawar tersebut,” katanya, Minggu (22/11/2020).
Kemudian, menurut Solikin menjelaskan Kota Bangun sendiri telah menjadi kawasan konservasi air tawar, sehingga seluruh stakeholder terkait dan masyarakat harus mendukung dan menjaga kualitas lingkungan sungai yang menjadi habitat ikan.
“Pak Rendi punya latar belakang dari keluarga nelayan, dan beliau menjadi wakil dari Pak Edi Damansyah. Makan akan semakin diprioritaskan program budidaya ikan di Kukar,” ujarnya.
Di Desa Kota Bangun Ilir, kampanye digelar di rumah Hambali. Dalam kesempatan tersebut, juri kampanye Edi – Rendi mengatakan Kecamatan Kota Bangun menjadi daerah yang paling sering dikunjungi Edi Damansyah. Lokasinya yang strategis dan menjadi penghubung utama menuju kecamatan lain di Hulu Kukar.
Sebagai pintu gerbang, Hulu Kukar menjadi prioritas pembangunan utama, baik dari infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kota Bangun sendiri selain budidaya ikan air tawar, ada juga program swasembada jagung serta wisatanya. Dan begitu banyak potensi di Kota Bangun itu sendiri,” ungkap Edi Damansyah.
Rendi Solihin pun menambahkan, dengan kreatifitas dan inovasi dari masyarakat seperti produk olahan yang memanfaatkan bahan baku dari Kota Bangun dapat membangun potensi yang ada.
“Budidaya ikan air tawar dapat dikembangkan menjadi produk makanan, begitu juga dari sektor parawisata dan budaya asli dari Hulu Kukar yang sangat khas. Dan itu menjadi modal dasar masyarakat untuk mengangkat potensi di daerah,” pungkasnya.