Embung Maluhu Siap Jadi Destinasi Wisata Baru di Kukar, Festival Perdana Segera Digelar

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Embung Maluhu di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), kini tengah bertransformasi dari sarana irigasi menjadi destinasi wisata alam. Pemerintah setempat telah merombak embung ini menjadi area rekreasi yang lebih menarik, dengan berbagai fasilitas dan program pengembangan.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengungkapkan bahwa proyek rehabilitasi embung ini merupakan bagian dari program Pemkab Kukar tahun lalu dengan anggaran sekitar Rp3 miliar. Dengan luas sekitar 8 hektare, embung yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai penampungan air dan irigasi, kini dikembangkan untuk berbagai keperluan, termasuk pengendalian banjir, perikanan, serta pariwisata.

“Alhamdulillah, melalui program Pemkab, kami bisa melakukan renovasi total embung ini. Awalnya hanya untuk irigasi, tapi sekarang sudah kami kembangkan untuk pengendalian banjir, perikanan, serta pariwisata,” ujar Joko, pada Minggu (02/03/2025).

Sebagai langkah awal memperkenalkan embung ini sebagai tempat rekreasi, pihak kelurahan akan menggelar Festival Embung Maluhu. Acara ini akan menampilkan berbagai kegiatan menarik, seperti lomba memancing, senam sore, dan hiburan malam. Masyarakat pun mulai menjadikan embung ini sebagai tempat bersantai dan memancing.

Sebagai bagian dari revitalisasi, sekitar 100 ribu ekor ikan telah dilepaskan ke embung, termasuk ikan emas, nila, bawung, lele, dan patin. Selain itu, pemerintah setempat berencana menambah berbagai fasilitas pendukung, seperti gazebo, toilet, balai pertemuan, serta area camping yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas dan sekolah.

Ke depan, embung ini akan dikelola dengan sistem yang lebih tertib, termasuk penerapan tarif bagi pemancing berdasarkan skema penimbangan hasil tangkapan.

“Saat ini masyarakat masih bebas memancing, tapi nanti akan kami atur sistemnya agar lebih tertib dan tetap memberikan manfaat bagi warga sekitar. Target kami, tahun ini seluruh fasilitas bisa rampung dan embung bisa dibuka secara resmi sebagai tempat wisata,” tandas Joko. (adv/diskominfokukar/rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *