Khalid Basalamah Mengaku Jadi Korban Dugaan Jual-Beli Kuota Haji

Jakarta, Kaltimnow.id – Pendakwah Khalid Zeed Abdullah Basalamah angkat bicara usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan jual-beli kuota haji khusus 2024. Ia menyebut dirinya dan 121 jemaahnya hanyalah korban dari praktik yang melibatkan pihak lain.

Khalid, yang juga pemilik Uhud Tour, menjelaskan awalnya ia dan jemaah mendaftar sebagai haji furoda. Namun, seorang komisaris PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas’ud, menawarkan mereka untuk berangkat dengan visa haji khusus dari kuota tambahan pemerintah.

“Katanya resmi dari kuota tambahan Kemenag, makanya kami setuju,” ujar Khalid usai pemeriksaan.

Ia mengaku menerima tawaran tersebut karena Uhud Tour belum memiliki izin sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Alhasil, jemaahnya tercatat sebagai jamaah PT Muhibbah Mulia Wisata.

Sementara itu, KPK memastikan masih mendalami mekanisme peralihan jalur haji tersebut, termasuk kemungkinan adanya aliran uang kepada pejabat Kementerian Agama.

“Itu bagian dari materi penyidikan,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

Kuota tambahan haji 2024 berjumlah 20.000. Namun, KPK menduga distribusinya menyimpang dari aturan karena porsi kuota khusus diperbesar melalui surat keputusan Menteri Agama saat itu.

Khalid berharap kasus ini bisa mengungkap pihak-pihak yang benar-benar bertanggung jawab. “Kami hanya ingin jemaah bisa berangkat dengan tenang. Kalau ternyata ada permainan, itu di luar pengetahuan kami,” tegasnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *