Kutai Barat – Rombongan Jurnalis Kaltim berkesempatan mengunjungi kawasan cagar alam Kersik Luway yang berada di Kutai Barat.
Sunyi dan berpasir putih, itulah kesan pertama saat memasuki kawasan cagar alam Kersik Luway. Dalam bahasa setempat, Kersik yang berarti pasir dan Luway berarti sunyi.
Kersik Luway bukan tempat wisata umum, melainkan kawasan konservasi atau cagar alam habitat asli bagi 57 jenis angrek langka yang secara alami tumbuh dan berkembang. Salah satunya anggrek hitam dengan nama latin Coelogyne pandurata yang biasanya berbunga dan mekar pada bulan Maret.
Kawasan cagar alam Kersik Luway dengan luas sekitar 5000 hektar ini di kenal sebagai monumen alam sejak 1934, karena keanekaragaman jenis anggrek yang tumbuh di kawasan ini pada 1982. Kersik Luway ditetapkan sebagai kawasan konservasi dan kini berada di bawah payung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (zul)