Samarinda, Kaltimnow.id – Program pemeriksaan kesehatan gratis yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak awal Februari 2025 mendapat beragam respons dari masyarakat. Meskipun bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, banyak warga yang masih enggan mengikuti program ini karena kurangnya informasi dan rasa khawatir jika ditemukan penyakit dalam tubuh mereka.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menyoroti pentingnya sosialisasi yang lebih luas dan tepat sasaran agar program ini bisa berjalan maksimal.
“Yang penting dari dinas terkait adalah sosialisasi yang masif dan tepat sasaran. Masyarakat harus memahami bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, bukan menimbulkan ketakutan,” ujar Ismail, pada Senin (03/03/2025).
Menurutnya, minimnya pemahaman masyarakat dapat menimbulkan kesalahpahaman yang justru membuat mereka enggan memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini. Oleh karena itu, komunikasi yang lebih intensif perlu dilakukan, baik melalui media sosial, penyuluhan langsung, maupun keterlibatan tokoh masyarakat.
“Sekarang pertanyaannya, sudah berapa persen masyarakat yang tahu tentang program ini? Itu yang harus dikejar. Jika sosialisasi dilakukan dengan baik, masyarakat pasti akan lebih antusias mengikuti program ini,” lanjut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Ia berharap pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat dapat memperkuat strategi komunikasi agar program ini benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Di sisi lain, beberapa warga mengaku belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai program pemeriksaan kesehatan gratis ini.
“Saya baru dengar dari tetangga, belum ada informasi langsung dari pihak terkait. Kalau memang gratis dan ada manfaatnya, tentu saya mau ikut,” kata Ahmad, seorang warga di Samarinda Seberang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Samarinda menyatakan akan memperbaiki strategi sosialisasi agar program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Kami akan meningkatkan sosialisasi, termasuk melalui puskesmas, media sosial, dan kerja sama dengan RT/RW agar lebih banyak warga yang tahu dan mau memanfaatkan layanan ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr. Indah Sari. (adv/dprdsamarinda)