Samarinda, Kaltimnow.id – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperluas akses layanan sosial dan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat kini memasuki tahapan penting: pematangan lahan di sejumlah daerah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat enam usulan pembangunan Sekolah Rakyat telah diterima secara resmi. Lima usulan berasal dari pemerintah kabupaten/kota, sementara satu lainnya merupakan usulan tingkat provinsi.
“Progres ini menunjukkan keseriusan daerah dalam menghadirkan fasilitas pendidikan sosial yang merata di Bumi Etam,” ujarnya.
Ishak merinci bahwa lima daerah yang telah mengajukan proposal adalah Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Berau, dan Bontang. Daerah lainnya disebut masih dalam tahap penyelesaian administrasi dan pengamanan lahan.
“Legalitas lahan menjadi syarat mutlak sebelum konstruksi fisik dimulai. Karena itu koordinasi terus kami lakukan,” jelasnya.
Dinsos mencatat adanya variasi kesiapan pendanaan di masing-masing daerah. Beberapa kabupaten/kota telah menempatkan anggaran pembangunan Sekolah Rakyat dalam APBD mereka, sementara sebagian lainnya baru dapat merealisasikan di tahun anggaran selanjutnya.
“Memang ada yang anggarannya sudah siap, dan ada pula yang kemungkinan baru dikerjakan pada 2026,” ungkap Ishak.
Untuk usulan tingkat provinsi, pembangunan dipusatkan di Bukit Biru. Anggaran proyek tersebut telah disiapkan melalui mekanisme Pergeseran dan Perubahan Anggaran (PPU) Pemprov Kaltim.
“Untuk provinsi, progres pematangan lahannya sudah berjalan sekitar 40 persen. Meski bersifat sementara, pekerjaan terus berlanjut karena anggarannya sudah tersedia,” terangnya.
Lahan tersebut ditargetkan bisa terbuka minimal 5 hektare agar memenuhi kebutuhan dasar pembangunan Sekolah Rakyat.
Di antara enam usulan tersebut, Samarinda menjadi daerah dengan progres paling maju. Proyek Sekolah Rakyat berlokasi di Palaran, dan disebut telah memenuhi seluruh persyaratan untuk memulai pembangunan fisik.
“Yang sudah paling siap itu Samarinda. Mudah-mudahan Desember ini konstruksi fisiknya sudah bisa dimulai,” tutur Ishak.
Proyek Palaran diharapkan menjadi percontohan pertama sebelum daerah lainnya mulai menyusul.
Dinsos Kaltim menegaskan bahwa setelah seluruh lahan tuntas dan siap bangun, pihaknya akan segera mengajukan tahap konstruksi ke pemerintah provinsi.
“Sekolah Rakyat ini kami harapkan dapat memperkuat sumber daya manusia Kaltim, terutama di bidang layanan dan pendidikan kesejahteraan sosial. Kami ingin fasilitas ini hadir merata dan berkualitas di seluruh wilayah,” pungkasnya. (ADV Kominfo Kaltim/Tia)






