Sleman, Kaltimnow.id – Puluhan siswa dari sejumlah SMP di Sleman, DIY, dilarikan ke berbagai fasilitas pelayanan kesehatan akibat diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (13/8).
Peristiwa ini terjadi setelah para siswa mengonsumsi hidangan MBG pada Selasa (12/8) pagi. Salah satu fasilitas yang menerima pasien adalah Puskesmas Mlati II, di mana kondisi darurat terlihat dengan pasien terus berdatangan menggunakan ambulans. Beberapa siswa tampak lemas, pucat, bahkan ada yang harus digendong.
“Berita awal, jadi ada beberapa siswa yang datang ke Puskesmas Mlati II yang memang diduga, patut diduga, diakibatkan oleh keracunan makanan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sleman, Deddy Aprianto, Rabu (13/8/2025) kemarin.
Deddy mencatat, sejak pukul 10.00 WIB, ada 90 siswa yang dibawa ke Puskesmas Mlati II. Sebagian telah diperbolehkan pulang, namun tujuh siswa dirujuk ke RSUD Sleman untuk penanganan lebih lanjut. “(Keluhannya) ada diare, ada mual, ada pusing,” jelasnya, sambil menegaskan tidak ada siswa yang mengalami gejala keracunan berat.
Meski penyebab pasti belum dapat dipastikan, Deddy menyebut petugas telah mengambil sampel makanan MBG untuk diperiksa. Kepala Puskesmas Mlati II, Evita Setyaningrum, menambahkan, “Informasinya (hidangan MBG kemarin) itu kemarin rawon, daging sapi.”
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi, mengatakan para siswa yang dibawa ke Puskesmas Mlati II berasal dari tiga sekolah, yaitu SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati. Namun, ia belum menerima informasi lengkap mengenai sumber makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan MBG tersebut.
Salah satu wali siswa, Hanafi Hasan, menceritakan bahwa anaknya mengalami sakit perut dan mual sejak pagi.
“Bangun tidur tadi dia nangis-nangis, perutnya sakit. Kemarin kalau kata ibunya (anak) makan siang gratis di sekolah,” ujar Hasan di SMP Muhammadiyah 1 Mlati.
Hasan, yang juga anggota relawan SAR Mlati, memilih berjaga di depan sekolah sambil membawa ambulans.
“Saya ke sini karena takut kalau anak saya ada apa-apa,” pungkasnya. (Ant)