Samarinda – Banjir masih melanda empat Kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur. Meski air berangsur-angsur surut pada Rabu (27/05/2020) sore, namun sejumlah aktivitas ekonomi warga masih lumpuh.
Nurliana (35) salah satu warga Jalan Dr. Soetomo, Gang Nibung Rt 22, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang mengatakan, akibat adanya virus corona dan ditambah lagi dengan adanya banjir membuat perekonomiannya turun drastis.
“Merosot mas. Bukan merosot lagi, terjun payung mas. Susah banget sekarang, apalagi ada corona dan banjir ini,” ungkapnya kepada Kaltimnow, Rabu (27/5/2020) siang.
Nurliana yang memiliki 3 anak tersebut bekerja sehari-hari sebagai pengupas bawang di Pasar Segiri Samarinda ini mengalami sepi pemesanan. Pasalnya banyak rumah makan yang masih belum bisa beroperasi seperti biasanya.
“Kalau ada corona gini ngupasnya sepi, karena tidak ada yang memesan,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh M Yani (67), pria yang berprofesi sebagai supir angkot. Ia mengaku telah pasrah dengan kondisi banjir yang sudah sering kali terjadi.
“Dibilang sedih ya sedih. Kalau memang banjir sudah kebiasaan mulai dulu dan berung kali sama. Terus ditambah corona lagi. Kita tinggal mengharapkan ke pemerintah daerah saja,” tuturnya dengan raut wajah yang pasrah.
M Yani yang sudah tinggal di Gang Nibung sejak tahun 1997 tersebut, hanya bisa berharap kepada pemerintah agar bisa konsisten.
“Kita harapnya pemerintah bisa konsisten. Awalnya mau diturap tapi tidak jadi. Mau ganti lagi Wali Kotanya. Kita harapanya sungai ini bagus, kan para pejabat tiap hari lewat sini,” jelasnya.
Nurliana dan M Yani merupakan salah satu warga Samarinda yang terdampak bencana musiman tersebut dan mereka pun hanya bisa pasrah dengan keadaan saat ini. Apa yang mereka suarakan merupakan, keresahan yang mereka alami.
Menurut mereka, permasalahan banjir saat ini bukan saja permasalahan dari pemerintah, namun permasalahan kita bersama dan seluruh stakeholder.
Diketahui, awal tahun 2020 hingga akhir bulan Mei ini tercatat Kota Samarinda telah mengalami bencana banjir sebanyak 3 kali. Yang pertama di Bulan Januari, Maret, dan akhir bulan Mei. (mer)