Samarinda – Selama pandemi Covid-19, ekspor produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kalimantan Timur M. Hamzah, saat memberikan penghargaan penanganan Covid-19 kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda, pada Senin (22/06/2020) siang.
Hamzah mengatakan, ekspor produk UMKM mengalami penurunan akibat sejumlah negara tujuan menutup pintu perdagangan selama Covid-19.
“Yang terdampak UMKM benar-benar jatuh, karena mereka ini memproduksi makanan kecil, kerajinan dan sebagainya dan itu jumlah masyarakatnya banyak,” katanya.
Selain UMKM, ekspor sektor batubara, sawit dan perikanan juga mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
“Untuk sektor batubara terdampak sekitar 40 persen penurunan. Untuk sektor sawit itu penurunan lebih besar. Sementara sektor perikanan, seperti harga udang size 20 itu bisa mencapai Rp250 ribu, sekarang jatuh mencapai Rp120 ribu belum ada yang beli,” jelasnya.
Namun Hamzah mengatakan, pada bulan Juni ekspor produk di Kaltim mulai perlahan mengalami peningkatan seiring meredanya wabah virus corona.
“Di bulan Juni ada peningkatan, mudah-mudahan ini terus berkembang. Ini dipicu oleh mulainya terbuka negara diluar dalam menerima produk-produk indonesia. (mer)