Kutai Kartanegara – Salah satu pelaku usaha pengrajin raut terkena imbas pandemi COVID-19, dan hampir terancam sepi. Pasalnya dalam sebulan Masda pemilik Syifa Rajut hanya dapat keuntungan Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta rupiah. Dan bahkan penjualan tidak laku sama sekali.
“Usaha ini sudah dari ibu saya, dan diturunkan ke saya dan adik saya,” katanya, Senin (/23/11/2020).
Kemudian, usaha rumahan tersebut berasal dari ibunya dan diwariskan ke Masda dan adiknya. Dari kerajinan rumah tersebut, banyak produk-produk yang mereka buat, seperti sepatu, tas, baju, dan lain sebagainya.
“Kami terima sesuai dengan pesanan, ada yang minta buat bikin baju bayi, tas, dan baru-baru ini masker,” ujarnya.
Kemudian, Masda juga memanfaatkan pameran-pameran yang diselenggarakan seperti Dekranasda dan lainnya untuk memasarkan produknya.
“Alhamdulillah dulu-dulu sering dipanggil ke acara-acara buat ngisi, tetapi karena COVID-19 jadi berkurang,” tuturnya.
Ia pun berharap, semoga virus corona dapat segera berakhir dan perekonomian dapat pulih kembali.
“Sekarang sepi, barang-barang banyak yang belum terjual semua. Semoga cepat berlalu,” harapnya.
Buat sobat Kaltimnow.id yang milenial banget, bisa mampir ke Jalan Pesut Gang Betutu, RT 19 No 11, Kelurahan Timbau untuk membeli hasil rajutan buatan rumahan Masda. (ant).