Usaha Kue Keminting, Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Kutai Kartanegara – Seorang ibu rumah tangga Inil Purwati yang hobi memasak ini, telah membuka usaha kue keminting dan penjualannya hingga ke luar daerah.

Berawal dari hobi, wanita berusia 44 tahun ini telah menggeluti usahanya tersebut sejak tahun 2012.

“Sebelumnya pernah bikin tempe kripik, jahe, tetapi yang bertahan sampai sekarang kue keminting,” katanya, Senin (23/11/2020).

Kemudian, ia menerangkan dalam usahanya tersebut, ia rutin mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan baik dari pemerintah ataupun pihak lain.

“Untuk belajar masak kue belajar sendiri, tetapi kalau masalah kemasan, pemasaran dan izin usaha itu saya ada ikut pelatihannya,” terangnya.

Sebelum pandemi, ia dapat membuat kue setiap harinya sebanyak 10 kilogram dan banyak para konsumen setia yang memesan. Namun, akibat adanya pandemi, ia hanya membuat seminggu dua atau tiga kali saja.

“Dulu karyawannya ada tiga orang, sekarang cuman satu. Paling kalau ada pesanan baru produksi, omzetnya turun sampai 50 persen,” ujarnya.

Untuk kue kementing yang dijual oleh Inil, sudah sampai luar wilayah Kukar dan ia mematok dari ukuran kecil Rp10.000 dan yang terbesar Rp35.000.

“Saya jualnya ada lewat dari facebook juga buat promosi, dan naruh kue juga di toko-toko. Bisa juga terima pesanan,” pungkasnya.

Inil pun juga mempersilahkan para pelanggannya datang langsung ke rumahnya yang berada di Jalan Swadaya, No 46 RT 11, Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, untuk melihat produksi kue keminting, dan memesan kuenya. (ant).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *