Samarinda, Kaltimnow.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat ini sedang fokus untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kota Tepian. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan keindahan alam Sungai Mahakam sebagai objek wisata unggulan Samarinda.
Melalui panggung budaya Festival Mahakam (Fesma) yang diadakan setiap tahun, upaya ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk mengenal keindahan wisata Sungai Mahakam.
Pemerintah Kota Samarinda juga berencana membangun platform digital yang dapat diakses untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.
“Jadi yang dikenal tidak hanya Bali, dan Lombok. Biar wisatawan mancanegara dan luar negeri itu tau bahwa ternyata bukan cuman di Bangkok yang punya sungai yang indah tapi di Samarinda, Kaltim juga punya,” ungkapnya.
Selain itu, Andi Harun juga berharap dapat berkolaborasi dengan daerah lain seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Barat (Kubar), dan Mahakam Ulu (Mahulu) untuk mengembangkan pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Bahkan nanti kalau bisa kerja sama, disambut juga oleh Kukar, Kubar, dan Mahulu, disanakan juga ada arung jeram, yang bisa menjadi wisata sport, dari sini kita berperahu atau berlayar mengarungi sungai Mahakam sampai ke hulu,” jelasnya.
Untuk mewujudkan hal ini, dia meminta bantuan dan fasilitasi dari pemerintah untuk menghubungkan destinasi pariwisata yang berhubungan dengan Sungai Mahakam.
“Saat ini kita sudah benahi Sungai Karang Mumus, setelah pembenahan river banknya atau bantarannya, nanti beberapa jembatan yang draftnya sangat dekat dengan air akan kita angkat jembatannya,” ucapnya.
“Jadi kapal kecil itu bisa melintas secara leluasa di bawah jembatan, dan itu bisa menjadi kawasan wisata bagi masyarakat dengan menggunakan boat atau perahu berbadan kecil,” lanjut Andi Harun.
Meskipun menyadari bahwa tidak semua program dapat diselesaikan selama masa kepemimpinannya, Andi Harun berharap perencanaan pembangunan Kota Samarinda dapat dilanjutkan secara berkelanjutan.
“Sudah tidak jamannya lagi setiap ganti kepemimpinan berganti lagi visi-misinya, berganti lagi programnya nanti tidak nyambung, ini bukan karya saya tapi ini karya bersama, jadi akan bersambung terus kemudian dilanjutkan terus sampai kemudian tuntas,” pungkasnya. (adv/diskominfo samarinda)