Khawatir Corona, Tingkat Pelayanan Penyakit TB di Kukar Menurun

Kutai Kartanegara – Tuberkulosis (TBC) atau yang dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Sri Suharti mengatakan, ada delapan gejala atau keluhan orang yang mengidap penyakit TB.

“Gejalanya, batuk terus menurus selama dua minggu atau lebih, demam, lemas, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, lemes, dan berkeringat di malam hari,” kata Sri Suharti, Selasa (08/12/2020) siang.

Suharti menjelaskan untuk angka persentase pelayanan penyakit TB di Kukar sendiri masih sekitaran 20 persen dan angka ini masih jauh dari target pelayanan 100 persen.

“Untuk pelayanan penyakit TB, khususnya di Kukar sendiri masih berada di 29,32 persen dan masih kurang 70,68 persen, sedangkan tahun ini setidaknya ada 5.372 orang yang harus di capai dalam pelayanan. Target perbulannya 1.343 di 32 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan. Untuk Triwulan I mencapai 756, di Triwulan II mencapai 296, dan Triwulan III mencapai 523,” jelasnya.

Faktor yang mempengaruhi kurangnya persentase pelayanan TB ini, kata Suharti karena kurangnya kesadaran dan khawatir akan COVID-19 membuat masyarakat enggan memeriksakan diri ke pukesmas.

“Karena masa pandemi ini sedikit menganggu dalam pelayanannya, dan masyarakat pun kurang kesadaran untuk memeriksakan dirinya ke puskesmas, Apalagi keluhannya batuk, karena mereka juga cemas dan takut apabila dicuriga COVID-19,” paparnya.

Suharti menekankan kepada masyarakat agar untuk paham akan gejala TB, dan lebih sadar untuk melaporkannya jika menemukan gejala serupa.

“Untuk meningkatkan pelayanan penyakit TB di Kukar, kami mengimbau kepada masyarakat agar menghubungi para petugas kami atau puskesmas terdekat, apabila mengetahui 8 keluhan tersebut,” harapnya. (yue)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *