Serap Aspirasi di Kota Juang Sanga-Sanga, Edi-Rendi Dapat Dukungan Warga

Kutai Kartanegara – Bertepatan di hari batik nasional yang jatuh pada 02 Oktober 2020, Cawabup Kukar Rendi Solihin tampak apik mengenakan baju batik berwarna hitam. Kecamatan Sanga-Sanga, menjadi rute masa kampanye di kawasan pesisir yang di datangi pertama kali olehnya.

Sekitar pukul 10.00 Wita, ia bersama tim pemenangan bergegas menuju lokasi kampanye yang sudah ditentukan. Lantaran jumlah peserta dan durasi waktu yang dibatasi, Rendi Solihin pun tak lelah menemui masyarakat Sanga-Sanga dengan titik pertemuan yang lebih banyak. Itu agar penyampaian visi misi berjalan lebih efektif.

Selain mendukung program penanggulangan Covid-19, Rendi Solihin merasa bisa lebih dekat dengan warga, karena kampanye yang berada di tempat-tempat terbatas dan sederhana, justru membuat kedekatan emosional semakin tumbuh.

Di Kelurahan Pendingin, Rendi Solihin menyambangi warga dan tokoh masyarakat di rumah Sukiswo, RT 9. Kedatangan Rendi Solihin rupanya telah ditunggu-tunggu. Sosoknya disebut sebagai refresentasi sekaligus role model pemuda Kutai Pesisir.

“Beliau bukan orang lain. Karena saat menjadi legislator dapil pesisir sini,” ujar seorang warga.

Di antara tokoh masyarakat Kelurahan Pendingin yang hadir, juga ada Ketua RT 9 Maskuri dan Agus Priyanto dari RT 4. Dalam kesempatan itu, Rendi Solihin menyampaikan berbagai program unggulan yang disiapkan untuk membangun Kota Juang Sangsanga. Di antaranya terkait program Rp 50 juta tiap RT, 10 ribu beasiswa idaman hingga pelatihan kerja di tiga zona bagi warga Kukar.

Selain sepuluh program unggulan tersebut, juga terdapat 23 program dedikasi untuk masyarakat Kukar. Berbagai program tersebut mencakup keterpenuhan infrastruktur, pelayanan dasar, pertanian hingga Sumber Daya Manusia (SDM).

Mendengarkan pemaparan dari Rendi Solihin, masyarakat tak segan memberi sejumlah masukan. Sehingga komunikasi dua arah berjalan begitu produktif. Misalnya keinginan masyarakat agar Pemkab Kukar kedepan bisa semakin mempercepat pembangunan infrastruktur di Sangasanga. Terlebih lagi, kondisi sebagian masyarakat Sangasanga yang saat ini bermukim di WKP Pertamina Field Sanga-Sanga.

“Kami menaruh harapan agar pembangunan di Kota Juang Sangasanga ini menjadi prioritas utama. Apalagi, banyak sejarah panjang perjuangan berasal dari Sangasanga,” ujar Sukiswo.

Wakil Ketua RT 24 Dasi menyampaikan apresiasi atas bapaslon Edi-Rendi yang mau terbuka menerima kritik dan msukan dari masyarakat saat menggelar masa kampanye.

“Memang beliau sudah membuat perencanaan program. Tapi masyarakat masih berharap agar program tersebut masih bisa dikembangkan di Kecamatan Sangasanga. Ternyata beliau juga menerima masukan dari masyarakat tersebut,” imbuh Dasi.

Rendi Solihin juga sempat berdialog dengan kelompok anak muda Sanga-Sanga yang membuat terobosan dalam hal penyelamatan lingkungan pascatambang. Yaitu ide kreatifnya terkait dengan pengelolaan sampah plastik yang bisa didaur ulang dan bisa menjadi produk. Mulai dari paving block, vas bunga, lampion dan lain-lain.

Rendi yang merupakan pemuda pesisir, mendatangi langsung workshop pengolahan sampah di Kelurahan Sangasanga Dalam tersebut. Rendi pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan kreativitas anak-anak muda di Sangasanga tersebut.

Pengembangan lain pada workshop ini juga pembuatan formula pupuk untuk mendukung pertanian di kawasan pasca tambang di Sangasanga.

Di Kelurahan Sarijaya, Rendi juga benyerap aspirasi kelompok tani setempat. Salah satunya kelompok tani yang dikelola oleh warga bernama Sugito. Tak hanya berkaitan pengembangan hewan ternak, kelompok tani ini juga mengembangkan sektor lain, seperti kolam ikan di pekarangan serta pengolahan pupuk organik. Lokasi terakhir yang turut menjadi titik kampanye adalah, Kelurahan Sangasanga Muara. Wilayah ini dianggap memiliki potensi besar untuk sektor perikanan.

Rendi Solihin pun mengatakan perjalanan masa kampanye di Sangasanga, membuat dirinya bisa menyerap aspirasi warga setempat. Beberapa aspirasi dan harapan, bahkan kata dia, dikemukakan secara detail. Hal itu menandakan, keinginan warga Sangasanga terhadap kepemimpinan Edi-Rendi sangat besar.

“Sangasanga ini menjadi salah satu tempat bersejarah yang banyak memiliki potensi. Potensi itu bahkan sudah diolah menjadi kreativitas anak-anak muda,” katanya.

Sementara Edi Damansyah mengaku sudah beberapa kali membuat program di Sangasanga. Banyak aspirasi yang sudah disampaikan langsung kepada dirinya, maupun jajarannya saat menjadi Bupati Kukar.

“Saya menyampaikan terimakasih yang besar terhadap masyarakat Sangasanga yang selama ini sudah berinovasi dan berkreasi membangun kesejahteraan masyarakat. Adanya Rendi Solihin sebagai pemuda pesisir, saya harap turut bisa mempercepat harapan pembangunan di daerah pesisir Kukar,” tutupnya. (nin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *