Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan membangun lumbung pangan di berbagai daerah. Program ini diharapkan mampu mendorong petani untuk mengolah hasil panennya sendiri sehingga nilai jualnya meningkat.
Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Kukar, Evi Violidhan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah dibangun sekitar 20 lumbung pangan di berbagai wilayah. Tahun 2025, program ini akan difokuskan di daerah yang memiliki luas sawah cukup besar, seperti Jembayan, Sebulu, Tenggarong, Loa Ipuh, dan Loa Janan Ulu.
“Kami tidak sembarangan membangun fasilitas ini. Ada beberapa indikator yang kami gunakan, seperti luas pertanian dan permintaan dari kelompok tani. Setelah dilakukan verifikasi lapangan dan dianggap layak, barulah pembangunan dilakukan,” ujar Evi, pada Jumat (28/02/2025).
Selain lumbung pangan, pemerintah juga membangun lantai jemur dan mesin penggiling di lokasi-lokasi tersebut. Dengan adanya fasilitas ini, petani dapat langsung mengolah hasil panennya menjadi beras, yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan gabah.
“Saat ini, banyak petani masih menjual gabah yang keuntungannya sangat terbatas. Dengan adanya fasilitas ini, mereka dapat menjual beras, serta memanfaatkan hasil sampingan seperti dedak yang juga memiliki nilai jual,” jelas Evi.
Untuk memastikan program ini berjalan optimal, Disketapang Kukar bersama Bupati mengusulkan pembentukan kelembagaan khusus yang akan mengelola lumbung pangan melalui kerja sama antara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan pemerintah desa.
“Kami berharap adanya sinergi yang kuat antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Gapoktan. Dengan begitu, petani dapat lebih mudah memasarkan hasil panennya, memperoleh modal usaha, serta meningkatkan kesejahteraan mereka guna mewujudkan kemandirian ekonomi di Kutai Kartanegara,” tandasnya. (adv/diskominfokukar/rob)