Dispora Kaltim Genjot Soft Skill Pemuda Lewat Pelatihan Konten Digital, Jangkau Hingga Pedalaman

Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin serius memperkuat kapasitas digital generasi muda sebagai bagian dari percepatan program unggulan Jospol dan Gratispol. Salah satu langkah nyata terlihat dari keberhasilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menggelar Pelatihan Kecakapan Hidup berbasis Konten Digital yang kini menjangkau hingga wilayah-wilayah pedalaman.

Pelatihan yang diikuti 50 pemuda ini menghadirkan materi lengkap mulai dari produksi konten, literasi digital, keamanan informasi, hingga pemanfaatan platform digital untuk pengembangan diri dan organisasi.

Analis Kebijakan Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menegaskan pentingnya penguatan soft skill pemuda di era digital saat ini.

“Pemuda adalah harapan bangsa yang harus terus dikawal dan dikembangkan kapasitasnya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan misi Jospol dalam memperluas ekonomi inklusif berbasis ekonomi kreatif dan digital. Lewat pelatihan ini, pemuda Kaltim diharapkan mampu membuka peluang ekonomi baru, berkreasi, dan aktif berperan dalam ekosistem digital.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga memperkuat semangat Gratispol, karena seluruh pelatihan diberikan tanpa biaya.

“Kami pastikan tidak ada hambatan biaya bagi pemuda yang ingin meningkatkan keterampilannya,” tegas Rusmulyadi.

Dispora Kaltim menekankan prinsip pemerataan kesempatan. Tidak hanya fokus di kota, pelatihan ini digelar hingga ke daerah-daerah terpencil. Salah satu momen paling berkesan terjadi ketika tim Dispora menyambangi pedalaman Mahakam Ulu (Mahulu).

“Kepala suku sampai menangis. Mereka bilang belum pernah ada pelatihan kecakapan hidup untuk pemuda di sana,” kata Rusmulyadi.

Menurutnya, antusiasme pemuda di wilayah pedalaman menunjukkan bahwa kebutuhan peningkatan soft skill bukan hanya milik daerah perkotaan.

“Semua pemuda Kaltim harus mendapat kesempatan yang sama—punya soft skill yang sama,” ujarnya.

Ia bahkan optimistis bahwa talenta digital dari daerah pedalaman akan segera muncul.

“Bukan mustahil nanti ada konten kreator asli Mahulu yang mempromosikan budaya mereka. Itu bentuk kecerdasan pemuda Kaltim,” tambahnya.

Pelatihan konten digital ini sekaligus menutup target tahunan Dispora Kaltim untuk pengembangan pemuda, dengan total 2.300 peserta yang telah mengikuti berbagai program sepanjang tahun.

Dengan peningkatan literasi dan kecakapan digital ini, pemuda Kaltim diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan daerah, memproduksi konten positif yang mengangkat potensi lokal, serta menangkal arus disinformasi.

“Program ini bukti konkret bahwa Jospol dan Gratispol tidak hanya slogan, tapi hadir dalam program nyata dan merata bagi seluruh pemuda Kaltim,” tutup Rusmulyadi. (ADV Kominfo Kaltim/Tia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *