Di Balik Sirine: Cerita Kemanusiaan Petugas Damkar Kukar

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Ketika mendengar kata “pemadam kebakaran”, yang terbayang mungkin hanya mobil merah, selang air, dan kobaran api. Namun, Damkar Matan Kukar membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pemadam, melainkan sahabat masyarakat dalam segala kondisi darurat.

Beroperasi 24 jam tanpa henti, Damkar Kukar hadir dalam berbagai situasi, dari yang genting hingga yang tak terduga. Mereka tak hanya menjinakkan si jago merah, tapi juga mengevakuasi ular liar, menebang pohon tumbang, membantu warga memperbaiki rumah, hingga menangani permintaan yang tak biasa seperti mengangkat ponsel yang tercebur ke Sungai Mahakam, atau menyelamatkan anak yang memasukkan benda asing ke hidungnya.

“Kami tidak memilih-milih laporan. Selama bisa membantu dan itu menyangkut keselamatan warga, kami turun,” tegas Fida Hurasani, Kepala Dinas Damkar Kukar.

Seluruh layanan ini diberikan tanpa biaya sepeser pun. Tak ada surat-menyurat, tak ada prosedur berbelit. “Karena bagi kami, nyawa dan keselamatan warga jauh lebih penting daripada birokrasi,” tambah Fida.

Untuk menjangkau wilayah Kukar yang luas, Damkar telah membentuk pos siaga di berbagai kecamatan, diperkuat oleh lebih dari 700 relawan. Sebanyak 400 di antaranya telah terdaftar resmi di Kemendagri dan dibekali pelatihan dasar. Mereka adalah pahlawan di garis depan, yang kerap tiba pertama di lokasi sebelum armada utama datang.

Namun, perjuangan Damkar tidak selalu mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan pasokan air saat memadamkan api. Satu armada hanya mampu membawa 3.500–14.000 liter air, yang bisa habis hanya dalam lima hingga sepuluh menit.

“Banyak warga tidak tahu bahwa strategi kami bukan selalu menyiram titik api langsung. Terkadang yang lebih efektif adalah membasahi area sekitar untuk mencegah api merembet,” jelas Fida.

Melihat besarnya peran dan risiko, Damkar Kukar berharap ke depan proses rekrutmen personel dilakukan lebih selektif, dengan fokus pada jiwa kemanusiaan, ketangguhan mental, dan semangat pengabdian. (adv/diskominfokukar/rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *