Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai melirik potensi ekonomi kreatif. Dari kuliner tradisional, kriya dan wastra khas daerah, hingga seni pertunjukan dan film, seluruhnya kini dikembangkan untuk menjadi penopang baru industri pariwisata di Bumi Etam.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Restiawan Baihaqi menyebutkan, pemerintah daerah telah menetapkan beberapa subsektor unggulan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Ketiganya adalah kuliner, kriya dan wastra, serta aplikasi digital.
Sementara itu, subsektor potensial yang juga tengah digarap serius meliputi seni pertunjukan, fotografi, film dan videografi, serta musik.
“Dengan adanya arah kebijakan ini, kita ingin membentuk ekosistem yang mendukung subsektor kreatif ini agar tumbuh bersama dengan sektor pariwisata. Semua saling terkait,” ujar Eki dalam paparan resminya pada Kamis, 17 Juli 2025.
Komunitas Kreatif dan Budaya Lokal Jadi Penggerak
Menurut pria yang akrab disapa Eki itu, pengembangan subsektor ini akan diarahkan pada kawasan-kawasan wisata unggulan yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Pelibatan komunitas lokal dan pelaku UMKM menjadi kunci utama dalam membangun keunikan tiap destinasi.
Senada, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi menerangkan, ekonomi kreatif sangat penting dalam mendorong kemajuan pariwisata berbasis budaya dan alam.
“Kita punya kekayaan budaya yang luar biasa, komunitas kreatif yang hidup, dan UMKM yang terus tumbuh. Semua ini bisa jadi bahan bakar baru untuk menggerakkan pariwisata,” ujar Ririn.
Ia menambahkan, salah satu fokus program dinasnya adalah penguatan sumber daya manusia melalui program sertifikasi bagi pelaku ekraf. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk-produk lokal dan memberi nilai tambah bagi pelaku industri kreatif di daerah. (adv/disparkaltim/mul)