Jendela dan Pena Rilis Album “Metamorfosa”, Perjalanan Emosional dalam Balutan Musik Puitis

Samarinda, Kaltimnow.id – Band pop ballads asal Samarinda, Jendela dan Pena, resmi merilis album penuh terbaru mereka bertajuk Metamorfosa. Album ini menjadi penanda kembalinya mereka setelah tujuh tahun sejak merilis EP Alinea Pertama pada 2018.

Mengusung jargon puitis “Esok adalah takdir yang kau gambar, dari setitik harap yang kau dekap”, Jendela dan Pena menggambarkan album ini sebagai perjalanan batin dan transformasi hidup.

Metamorfosa memuat sembilan lagu, yakni Metamorfosa, Di Sebelahmu, Alam Memeluk Kita, Reda, Di Teras Rumah, Bila Kita Adalah Puisi, Bunga Bakung & Seorang Pria, Sang Periang, dan Bulan.

Grup musik yang digawangi oleh Rudini (vokal), Nata (gitar akustik), dan Dako Chandra (biola) ini tetap setia dengan ciri khas mereka: perpaduan syahdu antara alunan biola dan gitar akustik yang dikemas dengan lirik bernuansa puisi.

“Album ini bercerita tentang fase-fase kehidupan yang kami alami, sebagai individu, kepala keluarga, dan manusia yang terus belajar dari waktu,” ungkap Rudini dalam keterangan resminya.

Tak hanya mengangkat tema romansa, Metamorfosa juga menyentuh isu-isu emosional yang lebih universal termasuk hubungan manusia dengan alam dan penerimaan terhadap luka serta harapan dalam hidup.

Dibuat secara independen selama kurang lebih dua tahun, seluruh proses kreatif mulai dari penulisan hingga rekaman dikerjakan sendiri oleh para personel di tengah kesibukan masing-masing.

“Ini adalah album yang lahir dari kesabaran dan konsistensi kami dalam berkarya. Metamorfosa adalah bentuk syukur atas segala perjalanan, baik lara maupun bahagia,” tambah Dako.

Jika dibandingkan dengan karya perdana mereka, Metamorfosa menunjukkan perkembangan signifikan dari segi eksplorasi musikal. Nuansa orkestrasi lebih matang, dengan ruang-ruang baru yang dieksplorasi secara emosional dan teknis.

Dengan karakter musik yang kuat dan konsisten, Jendela dan Pena semakin menegaskan eksistensinya di panggung musik Tanah Air, khususnya di skena musik independen.

Album Metamorfosa kini sudah dapat didengarkan di seluruh platform digital streaming seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. (dot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *