Kalimantan Timur Punya 494 Titik Wisata: Derawan, Gua Karst hingga Budaya Dayak

Samarinda, Kaltimnow.id – Benua Etam, julukan Kalimantan Timur, menyimpan kekayaan destinasi wisata yang belum sepenuhnya tersentuh. Dari gugusan pulau tropis, gua prasejarah, danau dan sungai alami, hingga kekayaan budaya dari 42 sub-suku Dayak, wilayah ini punya daya pikat wisata yang menjanjikan, baik dari sisi ekonomi maupun pelestarian budaya.

Menurut Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Restiawan Baihaqi, terdapat 494 titik destinasi wisata alam dan budaya yang tersebar di 10 kabupaten. Jumlah itu mencakup berbagai potensi unggulan, seperti wisata keagamaan berbasis etnis Melayu dan Banjar, serta kearifan lokal masyarakat Dayak.

“Dasar pengembangan ini sudah sangat jelas. Ada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah, yang menjadi pijakan kita hingga 2037,” ujar Eki saat memaparkan potensi wisata, Rabu, 16 Juli 2025.

Tidak hanya itu, pemerintah provinsi juga telah menyiapkan Peta Jalan Ekonomi Kreatif Kalimantan Timur 2021–2025 yang menyoroti subsektor unggulan di bidang pariwisata dan budaya sebagai motor pertumbuhan baru. Salah satunya, adalah pengembangan wisata berbasis pengalaman dan edukasi, yang menggabungkan ekologi dan kearifan lokal.

Gua Karst hingga Derawan

Sejumlah destinasi menonjol seperti Kepulauan Derawan dan Biduk-Biduk di Kabupaten Berau telah dikenal wisatawan sebagai surga bawah laut. Di sisi lain, gugusan karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur menyimpan jejak sejarah manusia purba dan struktur geologi langka dunia yang sedang diajukan sebagai warisan dunia UNESCO.

“Kita punya hutan bakau dan hutan hujan tropis seluas 3,7 juta hektare, taman nasional, dan cagar alam yang menyimpan keanekaragaman flora-fauna langka. Ini daya tarik yang tak dimiliki banyak daerah lain,” kata Eki.

Kalimantan Timur juga memiliki 156 sungai, 19 danau, dan 39 gunung yang menyimpan potensi wisata petualangan, arung jeram, hingga wisata minat khusus. Tak kalah menarik adalah kekayaan budaya yang hidup, dari rumah panjang Dayak, ritual adat, hingga kesenian tradisional yang masih lestari.

Tertib, Bijak, dan Edukatif

Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi mengingatkan, potensi yang besar itu harus dikelola dengan pendekatan yang bijak.

“Kita tidak ingin pariwisata hanya sekadar menyenangkan, tapi juga bertanggung jawab. Ada unsur edukasi di sana, baik tentang alam maupun budaya,” ujarnya.

Ririn menambahkan, kampanye wisata aman, nyaman, dan edukatif akan terus digalakkan sebagai bagian dari arah pembangunan pariwisata berkelanjutan. Langkah ini penting agar kunjungan wisata bisa mendorong ekonomi daerah, sekaligus memperkuat identitas lokal dan menjaga lingkungan. (adv/disparkaltim/mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *