Samarinda, Kaltimnow.id – Gelaran Kejuaraan Basket Piala Wali Kota Samarinda 2025 resmi ditutup pada Minggu malam (27/4/2025) di GOR Segiri Samarinda. Setelah enam hari pertandingan seru sejak 22 April, turnamen bergengsi ini berakhir dengan dominasi klub Bluefin Samarinda yang berhasil menyabet medali emas di kategori putra dan putri.
Turnamen yang diikuti 14 klub yang terdiri dari 10 tim putra dan 4 tim putri, termasuk peserta dari Bontang dan Balikpapan, menjadi ajang pembuktian kekuatan para pebasket muda Kalimantan Timur.
Penutupan kejuaraan dihadiri langsung oleh Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Disporapar Samarinda, Supriatmono, yang mewakili Kepala Dinas. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi perjuangan para atlet dan pelatih.
“Yang juara hari ini belum tentu akan juara di kejuaraan selanjutnya. Latihan adalah kunci pembinaan olahraga. Bagi yang belum berhasil, terus tingkatkan fisik dan kerja sama dengan pelatih,” katanya kepada awak media.
Ia juga memastikan bahwa Disporapar Samarinda akan terus mendukung dan memfasilitasi event-event serupa di masa depan, bahkan dengan skala yang lebih besar dan meriah.
Hadir pula Ketua Pengprov Perbasi Kaltim, Darwin Tandrin, yang mengapresiasi tinggi semangat juang atlet-atlet Kota Tepian.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Wali Kota Cup Samarinda 2025, Deden Istian Nugraha mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dari awal hingga berakhirnya acara.
“Alhamdulillah, Kejuaraan Basket Piala Wali Kota Samarinda 2025 telah berlangsung dengan sukses, lancar, dan penuh semangat sportivitas. Saya mewakili seluruh panitia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung, mulai dari Disporapar Samarinda, Perbasi, para klub peserta, hingga para penonton yang terus memberikan energi positif di sepanjang turnamen,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, kejuaraan ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi menjadi wadah mempererat hubungan antar klub, memperkuat silaturahmi, serta membina regenerasi atlet melalui partisipasi pemain-pemain muda.
“Dengan adanya aturan minimal tiga pemain junior per tim, kami ingin mendorong pembinaan jangka panjang dan memberi ruang bagi talenta muda menunjukkan potensinya,” ujarnya.
Dengan begitu diharapkan kejuaraan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan yang terus berkembang dalam skala dan kualitas. Semoga semangat kompetisi yang sehat, sportif, dan penuh fair play ini bisa menjadi budaya baru dalam dunia basket di Kota Tepian.
“Terima kasih, dan sampai jumpa di Wali Kota Cup berikutnya,”. (Ant)