43 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Jateng Sepanjang 2025

Semarang, Kaltimnow.id – LRC-KJHAM mencatat 43 anak di Jawa Tengah menjadi korban kekerasan seksual sepanjang 2025, meningkat dari tahun sebelumnya. “Kasus kekerasan seksual lebih banyak korbannya anak-anak,” ujar Citra Ayu Kurniawati, Rabu (10/12/2025).

Sebagian besar pelaku adalah orang terdekat, seperti ayah kandung, ayah tiri, kakek, pacar, hingga pacar ibu. Salah satu kasus yang didampingi melibatkan kakek yang memperkosa cucunya, dan divonis 5 tahun penjara, namun restitusi korban belum diterima.

LRC-KJHAM menilai peningkatan kasus dipengaruhi kesadaran melapor, lingkungan digital yang tidak aman, serta budaya menormalisasi kekerasan seksual. Citra menegaskan pentingnya ruang aman untuk anak dan pendidikan kesehatan reproduksi.

312 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan 2023–2025

Sepanjang 2023–2025, terdapat 312 kasus kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah. Pada 2025 saja terdapat 117 kasus dengan 111 korban, termasuk 4 femisida.

Sebaran kasus 2025:

  • Semarang Kota: 46
  • Demak: 11
  • Jepara: 9
  • Batang: 5

Kab. Semarang, Pemalang, Sragen, Surakarta: masing-masing 4

Jenis kekerasan:

  • Pelecehan seksual fisik: 44
  • KDRT: 31
  • Perkosaan: 16
  • Eksploitasi seksual: 10
  • KSBE: 9
  • Perdagangan orang: 4
  • Pelecehan non fisik: 2
  • Kekerasan dalam pacaran: 1

Direktur LRC-KJHAM, Witi Muntari, menyebut 90 dari 117 kasus terjadi di wilayah privat. Banyak korban mengalami hambatan layanan medis, psikologis, hingga proses hukum.

LRC-KJHAM mendorong implementasi kuat UU TPKS dan penanganan yang berpihak pada korban. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *