Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Lapangan Sepakbola Desa Rapak Lambur dipenuhi semangat religius saat gelaran pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-12 tingkat Kecamatan Tenggarong berlangsung pada Senin malam (16/6/2025). Ribuan warga hadir memeriahkan malam penuh makna tersebut.
Camat Tenggarong, Sukono, secara resmi membuka acara yang dianggap sebagai momen penting untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang lomba tahunan, tetapi juga sarana evaluasi sejauh mana program pembinaan keagamaan telah menyentuh akar rumput.
“Melalui MTQ, kita bisa melihat dampak nyata dari Gerakan Etam Mengaji (GEMA), sebuah program unggulan Pemkab Kukar yang digagas untuk membumikan Al-Qur’an di tengah kehidupan masyarakat,” ungkap Sukono.
Program GEMA sendiri merupakan inisiatif strategis daerah yang dicanangkan lewat Perda Nomor 4 Tahun 2021. GEMA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan mengaji sebagai budaya harian, bukan sekadar kewajiban ritual.
Pawai taaruf menjadi pembuka rangkaian kegiatan, diikuti oleh peserta dari 14 kelurahan dan desa. Iring-iringan semangat dakwah ini mengambil rute dari Lapangan Sepakbola Caruban hingga Kantor Desa Rapak Lambur, disambut antusias warga setempat.
Sukono menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya pelaksanaan MTQ, mulai dari panitia, LPTQ kecamatan dan desa, hingga masyarakat Desa Rapak Lambur.
“Terima kasih atas kerja keras dan komitmen bersama dalam menyukseskan kegiatan ini. Semoga menjadi ladang amal dan membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan MTQ harus memberi dampak lebih jauh, terutama dalam pembinaan generasi muda agar lebih memahami, mencintai, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan.
“Kami berharap LPTQ Kabupaten turut aktif membina para qari dan qariah unggulan agar siap tampil di MTQ tingkat kabupaten yang akan digelar Oktober mendatang,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Sukono juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan di tengah keberagaman sosial dan budaya.
“MTQ ini bukan hanya tentang keagamaan, tapi juga memperkuat kebersamaan. Mari rawat toleransi dan jangan terprovokasi oleh isu-isu yang bisa merusak kerukunan,” tegasnya. (adv/diskominfokukar/rob)