Desa Kersik Jadi Pelopor Garam Modern, Kukar Bidik Kemandirian Ekonomi Pesisir

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Kutai Kartanegara (Kukar) terus berinovasi dalam membangun kekuatan ekonomi baru berbasis potensi lokal. Kali ini, giliran Desa Kersik, Kecamatan Marang Kayu, yang menjadi sorotan lewat pengembangan industri garam rakyat dengan teknologi rumah tunnel, terobosan yang diklaim mampu menjawab tantangan iklim tropis yang kerap menghambat produksi garam konvensional.

“Metode tunnel menjadi solusi bagi daerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti Kukar,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik, saat ditemui Jumat (04/07/2025).

Struktur rumah tunnel yang dibangun menggunakan plastik dan pipa berukuran 15×4 meter, berfungsi sebagai pelindung saat proses penguapan air laut berlangsung. Metode ini tak hanya mempercepat proses produksi, tapi juga menjamin kualitas hasil panen. Satu unit tunnel bahkan mampu menghasilkan 600–700 kilogram garam sekali panen.

Program ini telah menggandeng dua kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) di Desa Kersik. Dalam uji coba tahun 2024, total produksi garam yang dihasilkan mencapai sekitar satu ton, sebuah capaian yang membuka mata banyak pihak akan potensi besar sektor ini.

Tak sekadar eksplorasi sumber daya alam, proyek ini juga menjadi bagian dari strategi besar Kukar untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.

“Kami ingin masyarakat pesisir memiliki pilihan usaha yang lebih beragam dan berkelanjutan. Garam adalah peluang yang menjanjikan,” jelas Muslik.

Selain Desa Kersik, wilayah pesisir seperti Samboja juga sedang dikaji sebagai lokasi pengembangan berikutnya, karena kualitas air lautnya dinilai sangat potensial untuk produksi garam.

Namun, DKP tak menutup mata terhadap tantangan di lapangan. Keterbatasan peralatan, keterampilan, dan akses pasar menjadi hambatan yang harus diatasi bersama. Untuk itu, pemerintah daerah menyiapkan skema dukungan, mulai dari pelatihan hingga pemberian bantuan sarana produksi.

“Kami berkomitmen mendorong produktivitas dan membuka akses pasar yang lebih luas, agar garam Kukar bisa bersaing di pasar nasional,” ungkap Muslik. (adv/diskominfokukar/rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *