Ini Penjelasan PDI Perjuangan Kukar soal Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kukar, Junaidi, menegaskan bahwa tuduhan kecurangan pada Pemilu 2024 terhadap partainya tidak mendasar dan tendensius.

“Dukungan mayoritas rakyat Kukar untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan disebut curang, itu sangat tendensius,” ungkap Junaidi, pada Selasa, 20 Februari 2024.

Junaidi menyatakan bahwa kesalahan dalam jumlah total suara pada kertas C1 bukanlah keinginan PDI Perjuangan, dan semua kesalahan akan diverifikasi saat rapat pleno di setiap tingkatan.

“Tidak ada pernah kami menginginkan apalagi meminta untuk mengubah data C1. Perlu diketahui bersama, dan jangan menyesatkan publik, bahwa data C1 yang keliru, akan diverifikasi bersama oleh seluruh pihak terkait saat rapat pleno di tiap tingkatan,” ungkap Junaidi.

Junaidi menjelaskan bahwa kesalahan data C1 yang keliru akan dikoreksi oleh pelaksana, pengawas pemilu, dan seluruh saksi partai saat rapat pleno.

“Contoh ya, misal di TPS 01 di Desa ABC, ada 3 lembar C1 ada yang keliru, hasil tersebut pasti akan dikoreksi saat rapat pleno. Tidak mungkin bisa curang, bukan hanya pelaksana dan pengawas Pemilu, seluruh saksi partai, saya tekankan ya, seluruh saksi partai itu menyaksikan dan memverifikasi bersama data yang masuk,” ungkapnya.

Dia sangat menyayangkan adanya upaya penggiringan opini, dia tetap mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam mengawal hasil Pemilu.

“Ini contohnya, di Kota Bangun, Desa Liang tepatnya di TPS 06, di situ ada jumlah suara Partai Golkar yang hanya 13, namun ada kesalahan dalam penjumlahan menjadi 42. Kemudian di Tenggarong, Kelurahan Melayu, tepatnya di TPS 23, di sana juga ada kesalahan penulisan jumlah suara Partai Demokrat. Bukan curang, itu kesalahan yang nantinya bisa dan akan diverikasi saat rapat pleno oleh semua pihak,” tutur Junaidi, menjelaskan dengan perincian bukti.

Kendati demikian, dengan adanya sejumlah temuan akan kesalahan tersebut, Junaidi tetap mengapresiasi masyarakat, bahkan mendukung langkah tersebut. Sebab, di era Pemilu yang terbuka seperti ini, seluruh elemen masyarakat, bisa mengawal secara bersama hasil Pemilu ini.

“Situasi ini seharusnya hal yang baik untuk kemajuan demokrasi, kemajuan proses Pemilu. Sayang sekali ada pihak yang menggiring opini dengan cara yang menurut saya sangat tendensius, bukannya mencerdaskan masyarakat, malah memberi informasi yang kabur,” kata Junaidi.

Dari hasil tracking tim BP Pemilu PDI Perjuangan Kukar, ungkap Junaidi, pihaknya juga menemukan kekeliruan tersebut melalui semua data dari saksi internal partai.

“Bukan hanya beredar yang menyudutkan PDI Perjuangan ada yang salah. Tapi kami yakin, koreksi saat Pleno akan dilakukan oleh semua partai,” sebutnya.

Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Didiek Agung, juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan sebagai partai ideologis tidak akan berbuat curang, dan kesalahan C1 bukan hanya terjadi pada partai mereka.

“Sebagai partai dan kader-kader idiologis, menjaga amanat rakyat tentu menjadi utama. Tidak mungkin kader PDI Perjuangan berbuat curang,” ungkapnya.

Sebagai pembanding, ungkap Didiek, kertas C1 di Kecamatan Tenggarong Seberang, Desa Bukit Pariaman, TPS 015, di mana tidak ada jumlah akhir, yang mana hal tersebut akan dianggap nol hasil akhirnya, yang jelas sebagai kekeliruan.

“Kepercayaan masyarakat itu penting, tidak mungkin partai yang sudah puluhan tahun berbuat untuk masyarakat berbuat curang. Kesalahan karena human error, harus kita pahami juga bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan, faktor apa saja yang membuat adanya kemungkinan kesalahan. Bukan berarti data yang salah tidak akan dikoreksi atau dibiarkan saja, semua pihak bisa mengkoreksi agar hasilnya benar-benar sesuai dengan pilihan rakyat,” kata Didiek. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *