Kabupaten Bandung, Kaltimnow.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung resmi membuka pendaftaran pelajar untuk Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025–2026. Program pendidikan berbasis asrama ini menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan sistem belajar dan tinggal bersama (boarding school) yang didukung fasilitas lengkap. Sebanyak 150 pelajar jenjang SMP dan SMA telah terdaftar, terbagi dalam enam rombongan belajar (rombel) di Wisma Atlet, kawasan Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kecamatan Kutawaringin.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar direncanakan dimulai pada Agustus 2025, sementara untuk jenjang SD, pendekatan masih dilakukan kepada para orang tua karena menyangkut kesiapan anak usia dini untuk tinggal jauh dari rumah.
Didukung Pemerintah Pusat, Lokasi Belajar Diperluas
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan bahwa lokasi sementara Sekolah Rakyat saat ini sudah menampung enam kelas. Melihat kesiapan sarana dan antusiasme peserta, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial meminta penambahan empat kelas baru.
“Kami siapkan tambahan di Balai Latihan Kerja (BLK) Baleendah, walau baru tersedia tiga lokal,” ujar Dadang saat konferensi pers pada Sabtu (5/7).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo untuk memperluas akses pendidikan berkualitas dengan sistem boarding, karakter building, serta penguatan keterampilan hidup.
Pembangunan Kampus Permanen di Ciwidey
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Pemkab Bandung bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, dan Kementerian ATR/BPN sedang menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey. Lokasi seluas 7,6 hektare milik Pemkab ini diproyeksikan menjadi pusat pendidikan terpadu untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Target penyelesaian pembangunan ditetapkan pada akhir tahun ajaran 2025, sementara tahap konstruksi diperkirakan dimulai pada tahun 2026, setelah penyusunan tata ruang rampung.
“Lokasi di Ciwidey ini tenang dan jauh dari kebisingan, sangat ideal untuk sistem boarding school,” tambah Supardian, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung.
Wisma Atlet Jadi Asrama dan Pusat Pembelajaran Sementara
Untuk saat ini, Wisma Atlet SJH dipilih sebagai lokasi utama karena dianggap paling siap. Bangunan modern berkapasitas 184 orang ini memiliki 44 kamar yang digunakan sebagai asrama. Sementara itu, gedung terpisah disiapkan untuk ruang kelas, laboratorium komputer, perpustakaan, serta ruang guru.
Keunggulan lainnya adalah fasilitas olahraga lengkap seperti lapangan sepak bola, kolam renang, dan arena softball, yang mendukung kegiatan pembentukan karakter dan fisik para siswa. Lokasi ini juga dinilai strategis karena berada di pusat kegiatan masyarakat dan olahraga.
“Kalau ada event olahraga besar, kami sudah siapkan tempat alternatif bagi atlet. Justru anak-anak Sekolah Rakyat bisa belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,” jelas Supardian.
Program Sekolah Rakyat Direspons Positif oleh Masyarakat
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga Kabupaten Bandung. Setidaknya 50 siswa dan 50 orang tua telah mengikuti kegiatan awal berupa pengenalan lingkungan dan program pembelajaran. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa inisiatif Sekolah Rakyat menjawab kebutuhan pendidikan inklusif yang selama ini terbatas aksesnya.
Sekolah Rakyat Kabupaten Bandung merupakan satu dari 11 titik awal pelaksanaan program nasional Sekolah Rakyat di Jawa Barat, dari total 100 sekolah yang direncanakan berdiri di seluruh Indonesia. (Ant)