Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mempertegas keseriusannya membangun fondasi ekonomi kerakyatan lewat program pemberdayaan UMKM berskala besar. Lewat Program Jospol, Pemprov Kaltim menargetkan lahirnya 1.000 wirausaha baru pada tahun 2025, lengkap dengan pelatihan dan dukungan peralatan usaha yang siap disalurkan mulai akhir Desember mendatang.
Program yang digawangi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM (DPPKUKM) Kaltim ini dirancang secara komprehensif—mulai dari peningkatan kapasitas peserta, pendampingan usaha, hingga dukungan sarana produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap sektor.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, mengungkapkan bahwa seluruh peserta saat ini telah memasuki tahap akhir pelatihan dan siap memulai usaha masing-masing begitu peralatan didistribusikan.
“Semua peserta sudah kami bekali keterampilan teknis dan pendampingan. Akhir Desember, seluruhnya akan menerima paket peralatan usaha sesuai bidang yang mereka tekuni sehingga bisa langsung berproduksi,” ujarnya.
Program Jospol menawarkan berbagai pelatihan yang disesuaikan dengan permintaan pasar, seperti kuliner, tata rias, barbershop, servis elektronik, laundry, hingga menjahit.
Bidang kuliner tetap menjadi favorit peserta karena dinilai memiliki peluang pasar yang stabil dan modal operasional yang fleksibel.
Tak hanya teori, dukungan alat usaha menjadi aspek paling ditunggu. Dari Rp10 miliar total anggaran, Rp7,5 miliar difokuskan untuk penyediaan peralatan usaha yang sangat variatif—mulai dari mixer dan oven profesional untuk kuliner, mesin jahit modern, perangkat pangkas rambut, hingga mesin cuci berkapasitas besar untuk usaha laundry.
Pelaksanaan tahun 2025 dipusatkan di tiga daerah dengan populasi UMKM terbesar:
- Samarinda
- Balikpapan
- Kutai Kartanegara
Masing-masing daerah mendapat kuota sekitar 350 peserta, sebagai upaya pemerataan dan percepatan tumbuhnya wirausaha baru di wilayah strategis.
Tak berhenti di pelatihan dan bantuan alat, DPPKUKM juga menyiapkan pendampingan lanjutan untuk memastikan para pelaku usaha dapat berkembang.
“Kalau ada yang mulai sebagai penjahit, kita dorong naik ke level fashion. Untuk kuliner, kita bantu tingkatkan standar produksi dan kemasan agar bisa menembus pasar lebih luas,” tambah Heni.
Program Jospol merupakan bagian dari target besar Pemprov Kaltim untuk mencetak 10.000 UMKM baru dalam lima tahun. Peningkatan jumlah peserta dilakukan secara bertahap:
- 1.000 peserta pada tahun pertama
- 2.500 peserta pada tahun kedua
- dan meningkat progresif pada tahun berikutnya
Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kewirausahaan yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.
“Jospol adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi Kaltim dari akar rumput. Kami ingin UMKM baru ini benar-benar kuat dan memberi kontribusi signifikan bagi ekonomi daerah,” tutup Heni. (ADV Kominfo Kaltim/Tia)












