Bandung, Kaltimnow.id – Suasana tegang terjadi di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) pada Rabu (6/8), ketika konflik internal antara dua kubu pengelola memuncak. Pihak keamanan dari Taman Safari Indonesia (TSI) disebut mengunci para karyawan dari dalam area kebun binatang.
Tak hanya itu, satwa-satwa pun ikut menjadi korban. Menurut keterangan pengelola sebelumnya, semua kunci kandang dibawa oleh oknum TSI, termasuk kunci ruang karantina tempat Tama, seekor bayi orang utan yang merupakan anak asuh Wali Kota Farhan berada. Tama bersama satwa lain dilaporkan tidak diberi makan dan minum sejak pagi.
Pasca insiden fisik antara kedua kubu, Kepolisian Kota Bandung memutuskan menutup kegiatan komersial Bandung Zoo mulai Kamis (7/8) hingga Sabtu (9/8/2025).
Juru bicara Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD), Sulhan Safii, menyampaikan bahwa selama penutupan, hanya petugas yang bertugas merawat satwa yang diizinkan masuk.
“Anggota SPMD, terutama tim konservasi per keeper, tim nutrisi, dan tim karantina, diperbolehkan masuk untuk merawat satwa. Namun pengunjung tidak diterima dulu,” jelas Sulhan.
Sulhan menambahkan, larangan pengunjung ini dilakukan agar pihak internal dapat berbenah sambil menunggu hasil pembahasan pengurus mengenai kelanjutan pengelolaan.
“Prioritas kami sekarang adalah memastikan satwa tetap terurus di tengah kisruh ini,” ujarnya. (Ant)