Kualitas Jahe Lontar di Desa Jonggon Tidak Kalah Bersaing dengan Sulawesi dan Jawa

Kutai Kartanegara – Para petani di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara saat ini tengah mencoba membudidayakan jahe untuk membantu mendorong prekonomian masyarakat setempat.

Dengan memanfaatkan seperempat hektar lahan, para petani dapat menghasilkan rata-rata 3 sampai 4 ton jahe, dalam sekali panen.

Kabid Padi dan Palwijaya Distanak Kukar, Sugiono, membenarkan kegiatan yang dilakukan msayarakat desa Jonggon tersebut.

“Iya, selain padi, disana juga masyarakatnya sudah memulai untuk membudidayakan jahe. Petani disana memanfaatkan lahan yang ada, seperti di pekarangan rumah mereka, ada juga dibawah pohon karet, bahkan di pingir kolam pun mereka menanam jahe. Ini semua dilakukan untuk meningkatkan kualitas prekonomian masyarakat disana,” katanya, Minggu (29/11/2020) pagi.

Sugiono menjelaskan, bahwa jahe yang sedang dikembangkan para petani disana adalah jenis jahe lontar.

“Jenis jahenya sendiri, mereka mengembangkan jenis jahe lontar. Jahe lontar ini banyak digemari masyarakat , karena rasanya yang lebih tajam dan lebih pedas dari jahe Sulawesi dan Jawa,” terangnya.

Lanjutnya, karena kekhasan ini, jahe tersebut sangat di buru oleh pembeli.

“Karena banyak peminatnya, jahe lontar ini sebelum panen saja sudah ada yang beli loh. Bahkan mereka langsung datang ke petani, untuk memesan jahe-jahe tersebut,” pungkasnya. (yue)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *