Ponoragan Bangkit Pascabanjir, Indukan Ikan Unggul Jadi Harapan Baru

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Banjir yang melanda Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga merusak kolam-kolam pembibitan ikan air tawar yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat.

Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, menyebut kerugian besar dialami para petani pembibit ikan akibat banjir yang dipicu curah hujan tinggi. Padahal, Ponoragan merupakan sentra pembibitan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur.

“Musibah ini memukul aktivitas ekonomi warga. Kami sangat berharap bantuan, terutama dari Dinas Perikanan dan Kelautan di semua tingkatan,” ujar Sarmin saat ditemui, Minggu (01/6/2025).

Menurutnya, kebutuhan mendesak saat ini adalah penyediaan indukan ikan unggul untuk memulai kembali proses pembibitan.

“Kami tidak butuh alat dulu, yang kami perlukan adalah induk berkualitas. Bukan hanya indukan lokal, tapi yang benar-benar unggul secara genetis,” tegasnya.

Sarmin menjelaskan bahwa kualitas indukan sangat memengaruhi mutu bibit. Jika bibit jelek, pembudidaya di tahap pembesaran juga akan terdampak, terutama mereka yang mengandalkan keramba di aliran sungai.

“Kalau induk bagus, bibit juga bagus. Itu akan menjaga mata rantai produksi dari hulu ke hilir,” tambahnya.

Saat ini, pembibitan ikan di Ponoragan dikelola oleh dua gabungan kelompok tani perikanan (Gapoktan) dengan kolam-kolam yang tersebar di sejumlah titik.

“Kolam-kolam ini bukan milik perorangan, tapi dikelola secara kolektif oleh dua Gapoktan di desa kami,” jelasnya.

Sarmin berharap pemerintah daerah dan dinas terkait segera memberikan perhatian konkret agar sektor perikanan di Ponoragan bisa bangkit kembali.

“Harapan kami sederhana saja, ada aksi nyata dari pemerintah. Karena Ponoragan ini bukan desa biasa—kami adalah penyokong utama bibit ikan air tawar di Kaltim,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar/rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *