Jakarta, Kaltimnow.id – Suasana di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin sore itu dipenuhi dengan semangat yang membara. Di hadapan para kader PKS yang menghadiri Munas, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penutup yang penuh ketegasan. Kali ini, sorotan utamanya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Prabowo dengan lantang mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa oknum di BUMN yang dinilai tidak profesional.
“Saya perintahkan bersihkan itu BUMN,” ujarnya.
Ia merasa geram dengan praktik-praktik tak sehat yang selama ini terjadi, termasuk kasus di mana perusahaan merugi namun direksinya malah mendapat bonus. “Brengsek bener itu,” ucap Prabowo, tanpa ragu.
Ketegasan Prabowo tidak hanya sebatas kata-kata. Ia berencana menggandeng dua lembaga penegak hukum terkemuka, KPK dan Kejaksaan Agung, untuk memberantas oknum-oknum tersebut.
“Saya mau kirim Kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu,” katanya, sambil berkelakar, “Nanti dibilang Prabowo kejam lagi.”
Di tengah upayanya membersihkan BUMN, Prabowo juga menceritakan keberhasilan pemerintah dalam mengidentifikasi aset negara melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Danantara Indonesia.
Aset-aset yang selama ini “pintar sembunyikan diri” oleh para birokrat kini berhasil dikumpulkan dan nilainya fantastis, mencapai lebih dari 1.000 miliar dolar AS atau setara Rp1.060 triliun.
Prabowo optimis, dengan pengelolaan yang lebih baik, BUMN akan mampu memberikan kontribusi lebih besar. Ia memberi waktu dua hingga tiga tahun untuk melihat perubahan signifikan.
“Kami kasih target mereka ini dalam tiga tahun, kita tunggu, kita tunggu hasil mereka,” tutup Prabowo, menaruh harapan besar pada perbaikan yang akan datang. (Ant)