Ribuan Anak Jadi Korban Keracunan MBG, Dadan: SPPG Keluarkan Uang Cukup Besar

Jakarta, Kaltimnow.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai sorotan tajam setelah ribuan anak mengalami gangguan kesehatan usai menyantap menu dari dapur resmi pemerintah. Meski demikian, Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan program tetap berjalan.

Data BGN mencatat, sejak Januari hingga September 2025, ada 4.711 porsi MBG yang diduga menyebabkan keracunan. Bahkan, 56 dapur penyedia makanan (SPPG) telah dinonaktifkan sementara.

Ironisnya, Kepala BGN Dadan Hindayana tetap menyebut mitra penyedia sebagai “pejuang republik”.

“Mereka sudah mengeluarkan uang cukup besar dan kita hargai itu. Kalaupun ada kekeliruan SOP, kita lakukan perbaikan,” ucapnya.

Dadan beralasan program ini tidak boleh berhenti karena banyak anak Indonesia membutuhkan intervensi gizi. Roadmap BGN tahun ini fokus pada intervensi, sementara 2026 bergeser pada edukasi hidup sehat.

Namun, narasi ini menimbulkan dilema. Hak anak atas gizi sehat justru tercoreng karena pengelolaan yang buruk. Di balik jargon “menu seimbang”, kenyataannya ada anak-anak yang harus menderita sakit setelah menyantap makanan program pemerintah.

Kasus dugaan keracunan di berbagai daerah kini masih dalam tahap investigasi. Hasil penyelidikan ini akan menentukan langkah pemerintah selanjutnya.

Meski begitu, publik mempertanyakan prioritas pemerintah: apakah mendahulukan keselamatan anak-anak atau menyelamatkan citra program MBG?

Sementara jawaban belum jelas, ribuan anak sudah merasakan langsung risiko dari dapur bergizi yang seharusnya menjadi jaminan kesehatan mereka. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *