Gaza, Kaltimnow.id — Salah satu tokoh medis paling senior di Jalur Gaza, Dr. Marwan al-Sultan, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam tempat tinggalnya bersama sejumlah anggota keluarganya. Almarhum merupakan direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan salah satu dari dua ahli jantung terakhir di wilayah tersebut.
Organisasi pemantau tenaga kesehatan di wilayah konflik, Healthcare Workers Watch (HWW), menyatakan bahwa Dr. al-Sultan adalah tenaga medis ke-70 yang gugur dalam 50 hari terakhir akibat serangan militer Israel. Total sejak awal perang pada Oktober 2023, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan dilaporkan tewas.
“Pembunuhan Dr. Marwan al-Sultan merupakan pukulan besar bagi Gaza dan komunitas medis internasional,” ujar Muath Alser, Direktur Eksekutif HWW, Kamis (3/7/2025).
“Ini adalah bagian dari pola penargetan sistematis terhadap tenaga kesehatan yang dilakukan tanpa pertanggungjawaban. Dunia tidak boleh membiarkan ini menjadi normal baru,” tambahnya.
Sebelum wafat, Dr. al-Sultan sempat menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi Rumah Sakit Indonesia yang kewalahan menerima ribuan korban luka akibat intensifikasi serangan sejak Mei 2025. Ia juga menyoroti minimnya pasokan medis, kerusakan fasilitas, dan kelelahan tenaga medis yang tersisa.
Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Dr. Mohammed Abu Selmia, menyampaikan duka mendalam atas kepergian al-Sultan, menyebutnya sebagai “sosok yang tidak tergantikan.”
“Ribuan pasien jantung kini kehilangan satu-satunya harapan medis yang mereka miliki,” ungkapnya.
HWW mengecam keras serangan yang menargetkan tenaga kesehatan dan fasilitas medis yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional. Organisasi ini juga menyerukan penyelidikan independen dan akuntabilitas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. (Ant)