Tragis, Mahasiswa Indonesia di Belanda Wafat Saat Dampingi Tugas Pejabat di Austria

Austria, Kaltimnow.id – Kabar duka datang dari komunitas mahasiswa Indonesia di Belanda. Muhammad Athaya Helmi Nasution, anggota PPI Groningen berusia 18 tahun, meninggal dunia saat menjalankan tugas mendampingi kunjungan pejabat Indonesia di Wina, Austria pada 25–27 Agustus lalu.

Athaya yang masih sangat muda disebut kehilangan nyawa akibat dehidrasi, kelelahan, dan kekurangan asupan nutrisi setelah bekerja dari pagi hingga malam. Hasil forensik menyatakan hal itu memicu gangguan elektrolit dan hipoglikemia hingga berujung stroke.

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus kritik keras kepada penyelenggara acara.

Dalam keterangan tertulisnya, PPI Belanda juga menyoroti bahwa peran mahasiswa seharusnya berfokus pada pengembangan akademik, bukan difungsikan sebagai tenaga pendukung acara resmi pejabat negara. Apalagi, tidak ada kejelasan kontrak, perlindungan hukum, maupun jaminan keselamatan.

“Keterlibatan mahasiswa dalam memfasilitasi kunjungan pejabat publik tanpa perlindungan hukum hanya menempatkan mereka pada situasi penuh risiko,” tulis PPI Belanda dalam pernyataannya.

Tragedi ini pun memicu perbincangan di kalangan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran atas praktik serupa yang kerap terjadi secara informal, namun luput dari perhatian pemerintah maupun lembaga perwakilan RI.

PPI Belanda meminta mahasiswa di seluruh dunia menolak ajakan serupa dan segera melaporkannya kepada organisasi PPI setempat. Mereka juga menyerukan agar RUU Perlindungan Pelajar segera dibahas di tingkat kebijakan.

Tragedi ini menjadi peringatan bahwa perlindungan mahasiswa Indonesia di luar negeri harus menjadi prioritas, agar tak ada lagi korban seperti Athaya di masa depan. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *