Samarinda, Kaltimnow.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur terus mendorong kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat menuju pengakuan dunia sebagai destinasi unggulan. Kawasan seluas 550 ribu hektare ini kini dipersiapkan untuk masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG).
Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, menegaskan bahwa fokus utama pihaknya adalah menyediakan infrastruktur ringan dan memperkuat promosi pariwisata, sebagai langkah konkret mendukung pengakuan global kawasan tersebut.
“Kami siapkan dukungan mulai dari papan informasi, jalur trekking ringan, hingga sarana edukasi berbasis Sapta Pesona. Ini bagian dari peran strategis kami membangun sistem pendukung pariwisata,” jelas Ririn saat diwawancara pada Sabtu, (26/07/2025)
Karst Sangkulirang-Mangkalihat, yang berada di Kabupaten Kutai Timur, dikenal luas karena lukisan prasejarah telapak tangan yang menghiasi dinding gua di Kecamatan Karangan. Lukisan yang diperkirakan berusia lebih dari 40 ribu tahun sebelum masehi itu menjadi daya tarik arkeolog internasional sejak 1990-an.
Dikenal masyarakat lokal sebagai Gua Telapak Tangan, situs ini kini menjadi ikon konservasi budaya dan pengembangan wisata geoheritage di Kaltim.
“Itu warisan dunia yang ada di depan mata. Kalau fasilitas dan narasi promosinya tidak kita siapkan dengan baik, momentum bisa hilang,” ujar Ririn.
Pemerintah Provinsi Kaltim juga telah memasukkan geopark ini dalam program strategis bernama Jospol. Peta jalan pengembangan kawasan karst ini dibangun dalam kerangka kerja pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, pelaku usaha, dan media.
“Pengembangan kawasan tidak bisa dikerjakan secara sektoral. Tata ruang, kehutanan, budaya, dan teknologi informasi semua harus jalan bersama. Dispar akan fokus di sisi promosi dan pelengkap infrastruktur wisata,” pungkas Ririn. (adv/disparkaltim/mul)