Samarinda, Kaltimnow.id – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Samarinda sejak Selasa dini hari menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Air meluap hingga setinggi 1 meter di sejumlah kawasan, melumpuhkan aktivitas warga dan memaksa BPBD turun tangan penuh.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa hujan deras sejak pukul 04.00 WITA diperparah oleh naiknya permukaan Sungai Mahakam. “Data dari BMKG menunjukkan curah hujan mencapai 85 mm per jam. Ini sangat signifikan, apalagi berbarengan dengan pasang sungai yang besar,” ujarnya.
Kombinasi dua faktor ini menyebabkan fenomena backwater, yakni limpasan air sungai yang mengalir balik ke anak sungai seperti Karang Mumus, Karang Asam Kecil, dan Karang Asam Besar. Alhasil, aliran air tersumbat dan tergenang di kawasan rendah.
Genangan terparah dilaporkan terjadi di Jalan Panjaitan, Kebon Agung, Simpang Parlemen Suwana, dan Simpang Empat Sembada. Tidak hanya itu, kecamatan Samarinda Utara, Sambutan, dan Palaran juga terdampak, bahkan di Palaran terjadi longsor akibat tanah yang jenuh air.
Merespons cepat situasi ini, BPBD Samarinda menurunkan seluruh unit tanggap bencana, termasuk mobil Dalmas, perahu karet, dan tim evakuasi.
“Personel kami sudah disebar, khususnya di titik rawan dan jalur penting. Mobil Dalmas kami siagakan di Alaya untuk membantu akses menuju Bandara APT Pranoto yang sempat terganggu,” tambah Suwarso.
Meski situasi cukup mengkhawatirkan pada pagi hari, BPBD memprediksi cuaca akan membaik dalam beberapa jam ke depan, dengan potensi surutnya air secara bertahap.
Warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan mengikuti arahan petugas di lapangan. (adv/kmf/dot)