Samarinda, Kaltimnow.id — Ribuan mahasiswa baru Universitas Mulawarman (Unmul) memadati Gedung 27 September dalam pembukaan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025, Selasa (5/8). Di tengah atmosfer penuh semangat dan harapan, momen tak biasa terjadi ketika Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, naik ke atas podium.
Beberapa mahasiswa tampak membalikkan badan secara serempak saat Seno mulai menyampaikan pidatonya, terutama ketika menyinggung soal program pendidikan gratis Gratispol. Aksi diam itu sontak mencuri perhatian dan menimbulkan tanda tanya di tengah kemeriahan acara.
Dalam sambutannya, Rektor Unmul, Prof. Abdunnur, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme mahasiswa baru yang lolos dari lebih dari 45.000 pendaftar. Ia menyebutkan bahwa Unmul kini menampung lebih dari 35.000 mahasiswa aktif, didukung oleh 14 fakultas dan lebih dari 1.500 dosen serta tenaga kependidikan.
“Unmul berkomitmen menjadi perguruan tinggi terdepan dengan semangat riset, inovasi, dan kepedulian terhadap lingkungan tropis,” ujar Abdunnur. Ia juga mengajak mahasiswa baru untuk aktif dalam organisasi, kepemimpinan, serta kegiatan ilmiah sebagai kontribusi nyata menuju Generasi Emas 2045.
Rektor juga menyinggung keberlanjutan program Gratispol, yang dianggap sebagai wujud nyata dukungan kampus terhadap pendidikan inklusif di Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran Rp750 miliar untuk menanggung UKT mahasiswa baru tahun ini. Ia bahkan menyebutkan bahwa pada tahun 2026, dana itu akan ditingkatkan menjadi Rp2,7 triliun demi menjangkau seluruh mahasiswa asal Kaltim.
“Kami ingin memastikan tidak ada yang putus kuliah karena alasan biaya. Pendidikan adalah investasi utama untuk masa depan Kalimantan Timur,” tegas Seno.
Pemprov juga disebut telah menggelontorkan dana sebesar Rp127 miliar untuk membangun Smart Digital Education Center di Unmul, serta tengah merancang Rumah Sakit Pendidikan untuk mahasiswa kedokteran.
Namun ketika Seno bertanya kepada para mahasiswa baru apakah mereka sudah menerima manfaat dari Gratispol, seluruh mahasiswa menjawab kompak “Belum”. Suasana seketika hening, dan ekspresi Seno menunjukkan keterkejutan.
Terkait aksi membalikkan badan oleh sejumlah mahasiswa, Presiden BEM KM Unmul, Muhammad Ilham Maulana, menjelaskan bahwa ekspresi semacam itu merupakan bagian dari hak mahasiswa dalam menyampaikan pendapat secara damai.
“Selama tidak mengganggu jalannya acara, kami tidak membatasi bentuk ekspresi. Ini bentuk kesadaran mahasiswa terhadap isu yang sedang mereka hadapi,” katanya.
Di sisi lain, tidak semua mahasiswa memahami maksud aksi tersebut. Fariz, mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman tetap mengikuti acara seperti biasa.
“Sepertinya hanya beberapa kelompok saja yang melakukan itu. Kami dari Ekonomi tidak ikut, dan kami netral saja,” ujarnya.
Meski diwarnai aksi simbolik, pembukaan PKKMB Unmul 2025 berlangsung tertib dan penuh semangat. Ribuan mahasiswa baru menyimak berbagai materi pengenalan kampus, membuka lembaran baru dalam perjalanan akademik mereka di salah satu perguruan tinggi terbesar di Kalimantan.
Aksi balik badan yang terjadi mungkin hanya sekelebat, namun menjadi refleksi dari kesadaran kritis mahasiswa, sebuah nilai yang terus hidup di dunia kampus. (Ant)