Museum Mulawarman Hidupkan Warisan Budaya Lewat Lomba Olahraga Tradisional

Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Lomba olahraga tradisional bertajuk “Jajak Budaya dalam Gerak Olahraga Tradisional” sukses digelar di halaman UPTD Museum Negeri Mulawarman, Tenggarong, pada 18–19 September 2025.

Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini disambut meriah oleh para pelajar. Tercatat, ada 268 siswa dari 24 sekolah se-Kutai Kartanegara dan sekitarnya yang ikut ambil bagian. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

“Awalnya target kami hanya 160 peserta, tapi ternyata yang mendaftar hampir dua kali lipat. Ini menunjukkan animo pelajar Kukar terhadap olahraga tradisional sangat tinggi,” ungkap Kasubag Tata Usaha UPTD Museum Negeri Mulawarman, Sugiyono Ideal.

Ada lima cabang yang dipertandingkan, yaitu sumpit, egrang, bakiak, belogo, dan gasing. Selain menguji keterampilan, lomba ini juga mengajak generasi muda untuk lebih dekat dengan budaya bangsa.

“Kami berharap lewat lomba ini anak-anak bisa mengenal dan mencintai olahraga tradisional. Dengan begitu, warisan budaya kita tidak hanya dikenal, tapi juga dilestarikan oleh generasi berikutnya,” tambah Sugiyono.

Daftar Pemenang

Lomba Gasing

Juara I: Muhammad Fajar (SMA N 2 Sebulu)

Juara II: M. Vidian Andra (SMA N 1 Loa Kulu)

Juara III: Anggara Triwijaya (SMA N 1 Loa Kulu)

Lomba Bakiak

Juara I: SMA N 3 Kota Bangun

Juara II: SMA N 1 Muara Wis

Juara III: SMK YPK Tenggarong

Lomba Sumpit

Juara I: Aprian Abby R (SMA N 2 Loa Kulu)

Juara II: Okta Luviannur (SMA N 2 Kota Bangun)

Juara III: Julianus (SMA N 3 Loa Kulu)

Lomba Belogo

Juara I: Tredi Apriyatman (SMA N 1 Kenohan)

Juara II: Muhammad Arya (SMA N 1 Muara Wis)

Juara III: Afit Refandi (SMA N 2 Kota Bangun)

Lomba Egrang

Juara I: Fabianus Widi (SMA N 3 Kota Bangun)

Juara II: Olga April Yanuar (SMA N 2 Loa Kulu)

Juara III: Aji Muhammad Ridho Alfianur (SMK N 2 Tenggarong)

Selain juara utama, panitia juga memberikan penghargaan kepada para juara harapan sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan partisipasi mereka.

Gelaran ini bukan sekadar lomba, melainkan juga menjadi ajang mempererat kebersamaan, menguji kekompakan, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur. Dengan antusiasme yang terus meningkat, Museum Mulawarman optimistis olahraga tradisional akan semakin dikenal dan dicintai oleh generasi muda. (adv/ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *