Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali menegaskan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan yang adil, setara, dan inklusif bagi seluruh pelajar di Bumi Etam.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, program penyaluran seragam sekolah gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB segera memasuki tahap distribusi. Program ini menjadi salah satu pilar terpenting dalam kebijakan Gratispol Pendidikan, yang terus diprioritaskan oleh Gubernur Kaltim.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, mengungkapkan bahwa produksi seragam saat ini telah mencapai tahap akhir.
“Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 65 miliar, dan proses produksi berjalan lancar. Insyaallah distribusi bisa dimulai akhir November dan ditargetkan tuntas pada Desember 2025,” jelasnya.
Armin menambahkan bahwa keberlanjutan Gratispol Pendidikan tidak lepas dari komitmen kuat Gubernur yang ingin memastikan seluruh siswa di Kaltim mendapatkan hak pendidikan yang sama, tanpa dibatasi kondisi ekonomi keluarga.
“Gratispol ini tetap menjadi perhatian utama. Gubernur sangat konsisten memastikan pendidikan gratis berjalan, termasuk penyediaan seragam bagi semua peserta didik, baik negeri maupun swasta,” ungkapnya.
Salah satu keunggulan program ini adalah jangkauan yang merata. Bantuan seragam tidak hanya menyasar sekolah negeri, tetapi juga sekolah swasta yang terdaftar di seluruh kabupaten/kota.
“Tujuannya jelas: memastikan seluruh siswa Kaltim memiliki kesempatan yang sama, tanpa perbedaan perlakuan,” kata Armin.
Disdikbud juga menekankan pentingnya kualitas seragam. Proses pengadaan dilakukan secara transparan, dengan standarisasi bahan dan desain yang nyaman untuk digunakan para pelajar.
“Kami pastikan pengadaannya transparan, merata, dan sesuai standar. Harapannya distribusi berjalan tanpa hambatan sehingga siswa bisa mengenakannya pada tahun ajaran baru,” imbuhnya.
Menurut Armin, program seragam gratis bukan hanya soal pembagian perlengkapan sekolah, tetapi juga simbol kehadiran pemerintah dalam memastikan pendidikan yang benar-benar inklusif.
“Ini adalah langkah nyata pemerataan pendidikan. Dengan seragam gratis, kita menghapus salah satu beban ekonomi yang kerap memberatkan keluarga dan menegaskan bahwa setiap anak Kaltim berhak mendapatkan fasilitas terbaik,” tegasnya.
Disdikbud berharap program ini mampu mendorong semangat belajar siswa, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus memperkuat rasa kesetaraan di lingkungan sekolah. (adv/kmf/tia)










