Samarinda, Kaltimnow.id – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, menegaskan pentingnya penyelenggaraan forum akademik bertaraf internasional di Bumi Etam sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya mahasiswa. Ia menilai keikutsertaan dalam forum global harus menjadi bagian integral dari Program Unggulan Pemprov Kaltim, Gratispol, yang menjamin akses pendidikan tanpa hambatan biaya.
Hal itu disampaikannya usai memberikan Opening Speech pada The 1st Accounting and Management International Conference (AMICO) dan The 1st International Conference on Civil Engineering, Architecture and Urban Planning (ICCA–UP) Tahun 2025 di Swiss-Belhotel Samarinda, Sabtu (22/11/2025).
“Acara ini merupakan konferensi internasional untuk empat bidang vital: Ekonomi, Civil Engineering, Arsitektur, dan Urban Planning,” ujar Seno Aji.
Ia menekankan bahwa konferensi tersebut merupakan satu-satunya forum internasional sejenis yang pernah digelar di Kaltim, membahas tata kelola arsitektur dan perencanaan kota. Kehadiran para ahli dari berbagai negara memberikan peluang emas bagi mahasiswa dan akademisi lokal untuk menyerap perkembangan ilmu terkini.
“Mudah-mudahan konferensi ini bermanfaat bagi mahasiswa Kaltim—memberi mereka akses pada informasi dan ilmu terbaru dari luar negeri yang akan meningkatkan kompetensi mereka,” harapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait urgensi kegiatan ini, Seno Aji menegaskan bahwa agenda serupa justru harus diperbanyak. Menurutnya, forum internasional adalah investasi langsung Pemprov untuk memperkuat kualitas SDM Kaltim.
“Sangat penting. Kami sebagai pemerintah menilai acara seperti ini harus sering digelar karena akan menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan membawa kemajuan nyata bagi pembangunan Kaltim ke depan,” tegasnya.
Ia juga menghubungkan manfaat konferensi internasional ini dengan visi besar Program Gratispol. Dengan jaminan akses pendidikan dari pemerintah, mahasiswa kini juga perlu didorong untuk terpapar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global.
“Dengan Gratispol, kalau kita imbangi dengan seminar dan konferensi internasional seperti ini, manfaatnya akan sangat besar bagi mahasiswa,” tambahnya.
Relevansi konferensi semakin kuat karena Kaltim kini menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Transfer pengetahuan mengenai teknik sipil modern, arsitektur berkelanjutan, dan tata kota adaptif dinilai sangat dibutuhkan untuk mendukung percepatan pembangunan IKN dan daerah penyangganya.
Menurut Seno Aji, pengalaman dan wawasan global yang diperoleh melalui forum ini akan membuat lulusan Kaltim mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat internasional.
“Kehadiran para ahli dunia membuka jendela baru bagi mahasiswa untuk memahami tren global dalam arsitektur, teknik sipil, hingga tata kota yang inklusif dan modern,” ujarnya.
Pemprov Kaltim melalui komitmen Gratispol juga memastikan bahwa biaya tidak akan menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk mengikuti forum-forum penting seperti ini, baik melalui beasiswa maupun dukungan partisipasi lainnya. Semua ini sejalan dengan visi Kaltim untuk melahirkan generasi emas yang siap menjadi pelaku utama pembangunan daerah. (ADV Komimfo Kaltim/Tia)








